Peperangan Rusia-Ukraina makin intens. Foto: Al-Jazeera
Fajar Nugraha • 2 June 2023 10:56
Moskow: Pemerintah Rusia mengatakan bahwa pihaknya menggagalkan upaya Ukraina untuk menembus perbatasan barat daya saat negara itu. Rusia menegaskan mereka menghantam Kyiv dengan rudal, menewaskan tiga orang termasuk seorang anak.
Ibu Kota Ukraina, Kyiv menghadapi serangan udara hampir setiap malam sepanjang bulan lalu.
Ketika Kyiv mengerahkan pertahanan udaranya melawan serangan baru rudal Rusia, Moskow mengatakan pihaknya mendorong mundur upaya pasukan Ukraina untuk menyerang wilayah Belgorod barat daya sekitar pukul 3:00.
"Secara keseluruhan, serangan itu melibatkan 70 gerilyawan, lima tank, empat kendaraan lapis baja, tujuh truk pikap, dan satu truk Kamaz," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip AFP, Jumat 2 Juni 2023
Pada malam hari, pihak berwenang melaporkan setidaknya tiga upaya pembobolan wilayah oleh Ukraina.
Dikatakan pihaknya menggunakan angkatan udara dan artileri untuk menghalau serangan, menewaskan lebih dari 50 pejuang Ukraina.
Wilayah Belgorod, yang mengalami serangan bersenjata dua hari yang belum pernah terjadi sebelumnya minggu lalu, telah mendapat serangan intensif dalam beberapa hari terakhir.
Gubernur regional Vyacheslav Gladkov mengatakan, 12 orang terluka dalam 24 jam sebelumnya di distrik Shebekino, yang penduduknya berbondong-bondong ke pusat-pusat pengungsi di kota Belgorod.
"Ada banyak keluarga dengan anak-anak, termasuk bayi dan orang cacat. Kami akan berusaha memberi mereka perawatan sebanyak mungkin," kata Wali Kota Belgorod, Valentin Demidov.
“Dua orang terluka di kota itu ketika sebuah drone jatuh di dekat pom bensin,” ucap Demidov.
Tidak sepatah kata pun
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Presiden Vladimir Putin terus-menerus diberi tahu tentang situasi tersebut.
“Pertanyaan utama sekarang adalah memberikan bantuan kepada orang-orang dan mendukung pemukiman kembali bagi mereka yang membutuhkannya,” tambahnya.
Peskov juga mengecam sikap diam masyarakat internasional atas serangan tersebut.
“Terlepas dari setiap kesempatan untuk melihat rekaman yang menggambarkan serangan terhadap bangunan tempat tinggal, infrastruktur sosial tidak ada satu kata pun yang mengkritik Kyiv," ucap Peskov.
Rusia telah mengalami serangan berulang kali di tanahnya, dengan serangan pesawat tak berawak di Moskow minggu lalu.
Setelah setidaknya delapan drone digunakan dalam serangan itu, kementerian luar negeri Rusia menuduh Barat "mendorong kepemimpinan Ukraina ke arah tindakan yang semakin sembrono".
Ukraina membantah "keterlibatan langsung".
Secara terpisah, pertahanan udara Rusia menembak jatuh beberapa drone Ukraina di dekat kota Kursk, kata gubernur regional Jumat pagi.
"Kami meminta penduduk Kursk untuk tetap tenang, kota ini berada di bawah perlindungan tentara kami yang andal," sebut Roman Starovoyt di Telegram.
Wilayah Kursk yang lebih luas, seperti Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina, telah secara teratur dibombardir oleh pasukan Kyiv sejak konflik pecah.
Jeritan dan debu
Serangan terakhir Moskow ke Kyiv dimulai tepat sebelum pukul 03.00 waktu setempat ketika misil ditembakkan dari wilayah Bryansk Rusia.
Angkatan udara Ukraina mengatakan pihaknya mencegat dan menghancurkan semua 10 rudal.
Tiga orang, termasuk seorang anak berusia sembilan tahun, tewas di distrik Desnyanskyi timur laut Kyiv akibat pecahan roket yang jatuh. 16 orang lainnya terluka.
Suami dari salah satu korban, Yaroslav Ryabchuk, mengatakan tempat perlindungan tempat mereka biasanya bersembunyi dari serangan Rusia ditutup pada hari Kamis, dan dia lari untuk mencari bantuan.
"Ketika saya kembali, ada banyak darah, anak-anak dan perempuan tergeletak di sana. Ada jeritan dan debu," katanya kepada AFP.
"Tidak ada yang penting lagi," katanya, menambahkan anak-anaknya telah "dibiarkan tanpa ibu".
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko membenarkan ketiga orang itu tewas ketika pecahan roket jatuh di dekat sebuah klinik saat mereka berlari mencari perlindungan setelah peringatan serangan udara.
"Tempat perlindungan tertutup di masa perang bukan hanya ketidakpedulian, tapi juga kejahatan," kata Menteri Dalam Negeri Igor Klymenko, seraya menambahkan bahwa penyelidikan telah dibuka.
Dalam konferensi pers di Moldova, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan orang-orang akan "bertanggung jawab" atas tempat penampungan yang tertutup itu.
Moskow mengatakan hanya menargetkan instalasi militer di Ukraina.