Meutya Hafid: dari Jurnalis ke Menteri Komdigi

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Foto: Dok Biro Pers Sekretariat Presiden.

Meutya Hafid: dari Jurnalis ke Menteri Komdigi

Anggi Tondi Martaon • 22 December 2025 16:26

Jakarta: Meutya Hafid adalah sosok politikus perempuan berpengaruh saat ini. Meutya dianugerahi penghargaan Wonder Mom Awards 2025 dalam rangka perayaan Hari Ibu Nasional 2025 oleh Metro TV. 

Ia dinobatkan sebagai Excellent Mom in Digital Transformation Leadership atau seorang ibu yang luar biasa dalam kepemimpinan transformasi digital. 

Berikut profil singkat Meutya Hafid:
Meutya Hafid ditunjuk Presiden Prabowo Subianto mengisi jabatan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada 21 Oktober 2024 lalu.

Meutya memulai karier profesionalnya sebagai jurnalis di Metro TV pada 2001. Namanya semakin dikenal masyarakat saat diculik dan disandera kelompok bersenjata di Irak pada Februari 2025.

Masyarakat Indonesia gempar dengan peristiwa tersebut. Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, berupaya membebaskan Meutya dan kameramen Budyanto yang saat ini menjadi Pemimpin Redaksi Metro TV.

Baca juga: Masih Banyak Ibu Mengalami Kekerasan, Lestari Moerdijat Serukan Perjuangan Belum Usai

Penyanderaan berlangsung selama tujuh hari. Berbagai media internasional ikut memberitakan peristiwa tersebut, salah satunya Al Jazeera.

Setelah tujuh hari disandera, Meutya akhirnya dibebaskan. Keputusan itu diambil setelah penyandera memastikan tujuan Meutya ke Irak. 

Sepenggal peristiwa tersebut diabadikan Meutya ke dalam buku 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak. Buku tersebut diterbitkan pada 2007.

Pada 2009, Meutya mencoba peruntungan maju sebagai calon anggota DPR. Upayanya gagal, wanita kelahiran Bandung, 3 Mei 1978 itu belum berhasil terpilih.

Metro TV menggelar Wonder Mom Awards 2025 dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional yang diperingati setiap 22 Desember. Foto: Metrotvnews.com.

Namun, pada 2010 Meutya dilantik menjadi anggota DPR. Lulusan Universitas New South Wales (1996-2000) itu dilantik menggantikan Burhanudin Napitulu yang meninggal dunia. Kemudian Meutya tergabung di Komisi XI DPR.

Meutya kembali terpilih menjadi anggota DPR pada 2014. Saat itu, dia memilih menjadi anggota Komisi I DPR. Fraksi Golkar juga mempercayakan Meutya untuk mengisi posisi Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR.

Dua tahun kemudian, Fraksi Golkar memutuskan merotasi Meutya menjadi Wakil Ketua Komisi I DPR menggantikan Tantowi Yahya. Komisi I DPR merupakan salah satu alat kelengkapan dewan yang membidangi pertahanan, komunikasi, luar negeri, dan intelijen.

Pada periode 2019-2024, Meutya kembali dipercaya menjadi pimpinan Komisi I DPR. Jabatannya dinaikkan menjadi ketua karena posisi tersebut merupakan jatah Fraksi Golkar pada periode tersebut.

Pada Pemilu 2024, Meutya tergabung ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Dia dipercaya mengisi posisi Wakil Ketua. 

Berkat kegigihannya karena turut berperan memenangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024, Meutya pun ditunjuk mengisi posisi Menteri Komdigi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggi Tondi)