Masih Banyak Ibu Mengalami Kekerasan, Lestari Moerdijat Serukan Perjuangan Belum Usai

22 December 2025 15:59

Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat memberikan catatan kritis mengenai kondisi perempuan hari ini dalam peringatan Hari Ibu. Ia menyoroti masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, angka kematian ibu, hingga masih maraknya praktik perkawinan anak.

"Selama para ibu belum merdeka dari kekerasan dan ketimpangan, maka pekerjaan rumah kita belum selesai. Pengorbanan seorang ibu tidak boleh lagi ditopang oleh kesunyian, ketidakadilan, dan kesendirian," ujar Rerie, biasa dia disapa, dalam program Live Event Metro TV, Senin, 22 Desember 2025.

Menurut Lestari, peran ibu di Indonesia telah jauh melampaui ruang domestik sejak masa perjuangan kemerdekaan. Namun, ia mengingatkan bahwa perayaan seremonial tidak akan berarti apa-apa jika persoalan mendasar yang menghimpit perempuan belum terselesaikan.


(Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Foto: tangkap layar Metro TV)


Di satu sisi, dia menekankan bahwa kemajuan Indonesia tidak boleh hanya diukur dari kecepatan pembangunan ekonomi atau infrastruktur semata. Indikator sesungguhnya adalah perlindungan terhadap kelompok yang rentan.
 



"Bangsa ini tidak hanya diukur dari seberapa cepat kita melaju untuk maju, tetapi juga dari siapa yang kita lindungi dan siapa yang kita pastikan tidak tertinggal," katanya.

Menutup pidatonya, dia memberikan apresiasi kepada para Wonder Mom yang menjadi bukti nyata ketahanan sosial di masyarakat. Baginya, masa depan Indonesia sangat bergantung pada keberanian kolektif untuk merawat dan memperjuangkan keadilan bagi perempuan.

"Ketika para ibu mampu tegak berdiri dan memperjuangkan kehidupan, maka cahaya akan terus menyala dan bangsa ini akan mencapai kejayaan," ucapnya.





Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Gervin Nathaniel Purba)