Indonesia Luncurkan Dua Obat Derivat Plasma Nasional Pertama

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Indonesia Luncurkan Dua Obat Derivat Plasma Nasional Pertama

Al Abrar • 12 December 2025 17:40

Jakarta: Indonesia Investment Authority (INA) bersama SKPlasma Core Indonesia, perusahaan joint venture antara SK Plasma meluncurkan dua Produk Obat Derivat Plasma (PODP) nasional pertama, yakni SK GammaBio dan SK Albumin, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional (HKN). Peluncuran ini menjadi tonggak penting kemandirian Indonesia dalam produksi terapi berbasis plasma.

Selama ini Indonesia 100 persen bergantung pada impor untuk kebutuhan obat derivat plasma, termasuk albumin dan immunoglobulin. Dengan hadirnya dua produk berbasis plasma dari pendonor dalam negeri, ketahanan pasokan obat esensial dinilai semakin kuat.

“Produk berbasis plasma dari sumber domestik ini diharapkan tidak hanya menyelamatkan dan meningkatkan kualitas hidup jutaan pasien Indonesia, tetapi juga memberikan manfaat strategis berupa ketersediaan terapi yang lebih aman, berkelanjutan, dan lebih terjangkau dibanding terapi impor,” ujar VP of Communications INA, Putri Dianita Ruswaldi dalam keterangannya Jumat, 12 Desember 2025. 
 


Plasma donor lokal yang dihimpun dari Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) dan RSUD Dr. Sardjito pada 21 Maret 2025 telah melalui proses fraksionasi berstandar internasional di fasilitas SK Plasma Korea. Kedua produk itu dijadwalkan tiba kembali di Indonesia pada akhir Desember 2025.

Sebagai komitmen jangka panjang, SKPlasma Core Indonesia tengah membangun fasilitas fraksionasi plasma modern di Karawang, Jawa Barat. Progres konstruksi telah mencapai lebih dari 98 persen dan ditargetkan rampung pada akhir 2025. Fasilitas tersebut akan beroperasi pada akhir 2026, menjadikannya fasilitas fraksionasi plasma berskala besar pertama di Indonesia.

Ketika beroperasi penuh, fasilitas itu akan memproduksi terapi berbasis plasma menggunakan plasma donor dalam negeri. Selain mempercepat kemandirian obat nasional, Indonesia juga membuka peluang ekspor produk plasma di masa depan.

Pembangunan fasilitas ini turut membawa manfaat lanjutan, mulai dari transfer teknologi, penciptaan ribuan lapangan kerja baru, hingga pengembangan talenta tenaga kesehatan Indonesia melalui program pelatihan di Korea.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Al Abrar)