JAFF 2025 Rayakan 20 Tahun: Hadirkan 227 Film dari 43 Negara

Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 akan digelar pada 29 November sampai 6 Desember 2025. (Foto: Dok. Ist)

JAFF 2025 Rayakan 20 Tahun: Hadirkan 227 Film dari 43 Negara

Patrick Pinaria • 28 November 2025 11:23

Jakarta: Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) akan kembali digelar, tahun ini akan berlangsung selama delapan hari, dari 29 November sampai 6 Desember 2025.

Tahun ini sangat istimewa karena menjadi perayaan dua dekade sejak festival ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2006. Mengusung tema 'Transfiguration', JAFF ke-20 menggarisbawahi transformasi krusial sebuah festival film yang telah berlangsung selama 20 tahun, sebuah periode panjang sebuah festival untuk merefleksikan secara mendalam dengan menakar capaian selama ini maupun cita-cita yang belum sepenuhnya terwujud.

Merayakan perjalanan 20 tahunnya, JAFF tahun ini akan dibuka dengan rangkaian acara yang spesial. Seremoni pembukaan serta pemutaran film pembuka akan dilakukan di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Yogyakarta. Film musikal Opera Jawa karya sutradara Garin Nugroho, yang pertama kali dirilis pada JAFF edisi pertama tahun 2006, akan diputar sebagai film pembuka dalam format aslinya, yaitu format seluloid 35 milimeter. Dan sebagai penutup, adalah film debut penyutradaraan film panjang dari Aco Tenriyagelli, Suka Duka Tawa, produksi Bion Studios dan Spasi Moving Image.

"Sinema kita terus memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan. Pada kuartal I-2025 saja, sudah tercatat 35 juta penonton bioskop, atau sekitar 44 persen dari total jumlah penonton bioskop pada 2024. Salah satu catatan mengesankan adalah pencapaian film animasi panjang Jumbo yang memecahkan rekor dan menjadi film bioskop terlaris dengan lebih dari 10 juta penonton. Belum lagi film-film Indonesia yang hadir dan tayang perdana di festival internasional bergengsi serta memenangkan berbagai penghargaan internasional. Juga pelaku-pelaku sinema kita yang ditunjuk untuk menempati posisi-posisi penting, seperti anggota dewan juri pada ajang penghargaan internasional," ujar Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival Ifa Isfansyah.

"Semangat Transfiguration yang diangkat sebagai tema JAFF tahun ini juga menjadi simbol perayaan 20 tahun JAFF dalam transformasi sinema kita yang cemerlang di tengah sinema Asia yang terus bergerak dinamis," lanjutnya.
 
Pada tahunnya yang istimewa ini, JAFF20 akan menghadirkan 227 film dari 43 negara yang akan ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi yang semakin berwarna dan beragam. Sebelas film panjang telah terpilih untuk berkompetisi di program Main Competition untuk memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards. Beberapa di antaranya adalah A Useful Ghost dari Thailand, karya debut film panjang sutradara Ratchapoom Boonbunchachoke, yang memenangkan penghargaan Grand Prix di Critics’ Week Cannes Film Festival 2025. Juga dua film dari aktor-aktor ternama yang melakukan debut penyutradaraanya, yaitu Girl, karya Shu Qi, yang ditayangkan perdana pada 82nd Venice Film Festival, dan Pangku, karya Reza Rahadian, yang menerima penghargaan White Light Post-Production Award pada JAFF Future Project di JAFF Market 2024, serta telah memenangkan empat penghargaan dari Busan International Film Festival pada September 2025.

Dalam program Indonesian Screen Awards, sebanyak 13 film Indonesia akan berkompetisi memperebutkan penghargaan Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Naskah Terbaik, Pemeran Terbaik, dan Sinematografi Terbaik, serta tambahan kategori baru di JAFF edisi ke-20 adalah Penata Artistik Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Desainer Poster Terbaik. Dua di antara film Indonesia yang akan ikut berkompetisi adalah Ikatan Darah karya sutradara Sidharta Tata dan Esok Tanpa Ibu karya sutradara Ho Wi Ding, di mana keduanya akan tayang perdana untuk wilayah Indonesia di JAFF20.

Dikenal sebagai festival yang memberikan apresiasi kepada talenta-talenta filmmaker muda berpotensi, JAFF20 juga akan kembali menggelar kompetisi film pendek dalam program Light of Asia, di mana 17 film akan memperebutkan Blencong Awards. Dan program kompetisi NETPAC Awards, JAFF20 akan memberikan penghargaan kepada para sutradara yang menampilkan karya film panjang pertama atau keduanya.

Hubungan kerja sama JAFF dengan jaringan eksibitor Cinema XXI kembali terjalin tahun ini sebagai penyedia venue utama penayangan film-film JAFF20. "Cinema XXI merasa terhormat kembali dipercaya sebagai partner dalam penyelenggaraan JAFF, sebuah festival film yang telah dikenal luas sebagai ajang bergengsi dan kredibel dalam mempromosikan karya perfilman berkualitas. Sejak 2011, Empire XXI Yogyakarta konsisten menjadi lokasi penyelenggaraan JAFF. Pada penyelenggaraan JAFF20 ini, Cinema XXI berkesempatan memperluas kolaborasi dengan turut mendukung sesi Inclusive Screening sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Dukungan ini sejalan dengan komitmen kami menghadirkan pengalaman menonton yang inklusif dan bermakna bagi seluruh penonton," ujar Corporate Secretary Cinema XXI, Indah Tri Wahyuni.

Pada program non-kompetisi, JAFF20 akan kembali mempersembahkan sejumlah film pendek dan film panjang terbaik Asia Pasifik. Sebanyak 22 film panjang dan 27 film pendek akan tayang dalam program Asian Perspectives dan sembilan film panjang Indonesia dalam program Indonesian Film Showcase, salah satunya adalah Lupa Daratan, film yang menandai kembalinya Ernest Prakasa sebagai sutradara setelah cukup lama menekuni posisi sebagai produser. Dalam program Emerging, yang memutarkan film-film pendek Indonesia karya sutradara-sutradara baru berpotensi, jika tahun-tahun sebelumnya hanya memutar sepuluh judul, tahun ini JAFF telah mengkurasi dan memilih 12 judul untuk dihadirkan.
 


Pada program Panorama yang menayangkan film-film pilihan dari sutradara ternama Asia, di antaranya adalah It Was Just An Accident dari sutradara Iran, Jafar Panahi, yang memenangkan piala Palme d’Or di Cannes Film Festival 2025. Dan Two Seasons, Two Strangers karya sutradara Sho Miyake yang telah memenangkan penghargaan Golden Leopard di 78th Locarno Film Festival 2025. Serta tiga film yang akan tayang perdana di Indonesia, yaitu Kokuho karya Lee Sang-il, The President’s Cake dari sutradara Hasan Hadi, dan Scarlet, film animasi karya sutradara Mamoru Hosoda. Pemutaran film Scarlet di JAFF20 menjadi kesempatan istimewa bagi penonton karena penayangannya merupakan Indonesian Premiere sebelum nantinya tayang di jaringan bioskop nasional.

JAFF20 akan kembali menjalin kolaborasi bersama rekan-rekan yang selama beberapa tahun terakhir telah bekerja sama, salah satunya Asian Film Academy, untuk menghadirkan Ann Hui, salah satu sutradara perempuan ternama di sinema Asia, ke dalam sebuah masterclass, serta menayangkan dua karya pentingnya, A Simple Life (2011) dan July Rhapsody (2002) dalam format restorasi 4K. Hasil kolaborasi JAFF dengan Asian Film Academy tahun ini juga akan menghadirkan tujuh film panjang dan empat film pendek Hong Kong lainnya dalam program Hong Kong Film Gala Presentation.

Akan hadir pula program-program spesial lainnya untuk merayakan sinema Asia Pasifik di JAFF20. Program Cinematic Concert yang dihadirkan oleh JAFF selama tiga edisi terakhir ini menjadi salah satu program yang paling diantisipasi penonton. Tahun ini, Cinematic Concert akan menghadirkan penampilan live White Shoes and the Couples Company yang akan diawali dengan pemutaran film dokumenter berjudul White Shoes and the Couples Company in Cikini yang disutradarai oleh Henry Foundation.

Selain itu, program Rewind juga akan kembali hadir dengan tujuh film panjang, di antaranya adalah yang banyak dinantikan, yaitu Yi Yi: A One and A Two dalam format hasil restorasi dan Battle Royale. Serta empat film panjang klasik Indonesia, salah satunya adalah Asrama Dara yang juga akan ditayangkan dalam format hasil restorasi. Penayangan karya-karya klasik ini akan menjadi kesempatan langka yang dinantikan oleh mereka yang ingin kembali merayakan sinema Asia di layar lebar hingga ke era tahun '50-an.

"Pada JAFF tahun lalu, untuk pertama kalinya kami hadirkan program Sneak Peek sebagai kesempatan istimewa bagi pembuat film memperlihatkan ke publik lebih awal potongan kecil film-film mereka yang kelak akan tayang reguler di bioskop. Sneak Peek tahun ini akan menghadirkan Empat Musim Pertiwi karya sutradara Kamila Andini," tutur Direktur Program JAFF Alexander Matius.

"Setiap tahunnya kami terus mencoba merespons dinamika dan perkembangan sinema melalui program-program baru. Namun, tentunya kami berharap program-program ini pun bisa terus konsisten diselenggarakan di JAFF edisi-edisi selanjutnya sehingga menjadi pemantik bagi ekosistem untuk terus juga berinovasi," kata Alexander.

Melanjutkan kesuksesan perdananya tahun lalu, di momen spesial 20 tahun JAFF ini, JAFF Market akan kembali hadir sebagai bentuk komitmen JAFF yang secara sinambung mendukung sinema independen Asia, serta memberikan ruang bagi karya Indonesia untuk tumbuh tidak hanya di negeri sendiri, namun juga mampu bersaing di pasar global. JAFF Market 2025 akan menghadirkan enam program, yaitu JAFF Future Project, Content Market, Talent Day, Film & Market Conference, Market Screening, dan Film Lab. JAFF Market 2025 akan diselenggarakan pada 29 November sampai 1 Desember 2025 di Jogja Expo Center (JEC).

Penyelenggaraan JAFF tahun ini terselenggara berkat dukungan berbagai rekan-rekan mitra. Apresiasi diberikan kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Juga atas dukungan rekan-rekan venue penyelenggara, Cinema XXI, Artotel Suites Bianti, dan KlikFilm. Selain itu, kolaborasi program bersama Netflix, Asian Film Awards Academy, dan Vidio turut memperkaya dan memeriahkan perhelatan JAFF20, dengan harapan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para pelaku industri film.

Jadwal program JAFF20 dan cara membeli tiket dapat ditemukan di akun media sosial resmi @jaffjogja dan situs resmi, jaff-filmfest.org. Tiket dapat diakses melalui situs resmi jaff-filmfest.org dan dibeli di TIX.ID mulai 20 November 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Rosa Anggreati)