PBB: Kasus Malnutrisi Anak di Gaza Meningkat Dua Kali Lipat

Anak-anak di Gaza kelaparan akibat perang yang melanda saat ini. Foto: Anadolu

PBB: Kasus Malnutrisi Anak di Gaza Meningkat Dua Kali Lipat

Fajar Nugraha • 16 July 2025 20:12

Gaza: Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Selasa, 15 Juli 2025 melaporkan bahwa tingkat malnutrisi akut pada anak-anak di Jalur Gaza meningkat dua kali lipat sejak Maret 2025, saat Israel kembali melancarkan serangan militer dan memperketat blokade atas wilayah tersebut.

Sekitar 10,2 persen dari hampir 16.000 anak di bawah usia lima tahun yang diperiksa di klinik UNRWA pada Juni 2025 mengalami malnutrisi akut. Angka ini melonjak dari 5,5 persen dari sekitar 15.000 anak yang diperiksa pada Maret lalu.

Krisis pangan di Gaza memburuk sejak Israel menghentikan gencatan senjata pada Maret dan melarang masuknya bahan makanan serta pasokan penting lainnya ke wilayah yang dihuni lebih dari dua juta warga Palestina. Israel mengatakan langkah tersebut dimaksudkan untuk memberi tekanan kepada Hamas agar membebaskan para sandera.

Mengutip dari Euro News, Rabu, 16 Juli 2025, UNICEF, yang melakukan pemantauan terpisah dari UNRWA, mencatat sekitar 5.870 kasus malnutrisi anak selama bulan Juni, lebih dari dua kali lipat dibandingkan sekitar 2.000 kasus yang dicatat pada Februari. Lembaga itu menyebut kenaikan ini merupakan bulan keempat berturut-turut tren peningkatan.

Para ahli sebelumnya telah memperingatkan risiko kelaparan massal sejak Israel memperketat blokade wilayah tersebut.

Sejak pelonggaran terbatas pada akhir Mei, Israel rata-rata hanya mengizinkan 69 truk bantuan masuk setiap hari, menurut data terbaru dari COGAT—badan militer Israel yang menangani koordinasi bantuan kemanusiaan. Jumlah ini jauh di bawah kebutuhan harian ratusan truk yang dinilai diperlukan PBB untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Gaza.

Dalam perkembangan terpisah, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, 93 jenazah korban tewas akibat serangan udara Israel dibawa ke rumah sakit, bersama dengan 278 orang luka-luka.

Salah satu serangan di kamp pengungsi Shati di Gaza utara menewaskan anggota legislatif Hamas, Mohammed Faraj al-Ghoul, bersama satu keluarga beranggotakan delapan orang termasuk enam anak yang berlindung di gedung yang sama.

Menurut Rumah Sakit Shifa, salah satu serangan paling mematikan terjadi pada Senin malam di distrik Tel al-Hawa, Gaza City. Sebuah rumah dihantam dan menewaskan 19 anggota keluarga, termasuk delapan perempuan dan enam anak. Di lokasi terpisah di distrik yang sama, serangan terhadap tenda pengungsian menewaskan pasangan suami istri dan dua anak mereka.

Militer Israel belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan hanya menargetkan militan dan berupaya meminimalkan korban sipil. IDF juga menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban warga, dengan menuduh kelompok tersebut beroperasi di daerah padat penduduk.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)