Malam Lailatul Qadar. (via laman Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Riza Aslam Khaeron • 20 March 2025 20:58
Jakarta: Malam Lailatul Qadar adalah salah satu malam paling istimewa dalam Islam yang penuh keberkahan dan kemuliaan. Dalam Al-Quran, malam ini disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Oleh karena itu, umat Islam di seluruh dunia selalu menantikan datangnya malam Lailatul Qadar, terutama pada sepuluh malam terakhir Ramadan. Berikut sejarah malam istimewa yang lebih baik dari 1000 bulan ini.
Asal Mula Lailatul Qadar
Mengutip laman MUI Jatim pada Sabtu, 30 April 2022, malam Lailatul Qadar adalah malam di mana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Hal ini dijelaskan dalam Surat Al-Qadr (97:1-5):
"
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadr. Dan tahukan kamu apa malam Qadr itu? (yaitu) malam Qadr itu lebih baik dari malam seribu bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 1-5)
Menurut penjelasan dari Imam Bukhari, kata "anzalnaahu" pada ayat pertama merupakan kinayah (sifat) dari Al-Quran yang menunjukkan kemuliaan kitab suci tersebut. Sedangkan kata "mathla'il" pada ayat terakhir bermakna tempat terbitnya fajar, yang melambangkan awal kehidupan baru dan harapan.
Kisah Nabi Sam’un Ghozi dan Lailatul Qadar
Gambar: Ilustrasi Samson menghancurkan pilar dan membunuh bangsa Philistine. (Vittorio Maria Bigari, 1692 - 1776)
Masih mengutip MUI Jatim, dalam kitab Muqasyafatul Qulub karya Imam Al-Ghazali, dijelaskan tentang kisah Nabi Sam’un Ghozi. Rasulullah SAW pernah menceritakan kepada para sahabat tentang Nabi Sam’un Ghozi yang hidup pada zaman Bani Israil.
Nabi Sam’un Ghozi dikenal sebagai seorang utusan Allah yang berperang melawan penguasa kafir pada masa itu. Ketangguhan dan kekuatan Nabi Sam’un menjadi ancaman bagi raja kafir tersebut. Raja Israil akhirnya membuat sayembara untuk menangkap Nabi Sam’un.
Suatu ketika, istri Nabi Sam’un menanyakan tentang kelemahannya. Karena rasa cinta kepada istrinya, Nabi Sam’un memberitahu bahwa kelemahannya ada pada rambutnya. Ketika Nabi Sam’un sedang tertidur, istrinya mengikat rambutnya dan menyerahkan beliau kepada raja kafir.
Nabi Sam’un kemudian disiksa dan dipenjara. Dalam kondisi terikat, Nabi Sam’un berdoa kepada Allah dan memohon kekuatan untuk menghancurkan kekuatan raja kafir. Doa Nabi Sam’un dikabulkan, dan beliau berhasil menghancurkan istana raja beserta seluruh pengikutnya.
Setelah peristiwa tersebut, Nabi Sam’un Ghozi bersumpah untuk beribadah dan memerangi kebatilan selama 1000 bulan tanpa henti.
"
Ketika para sahabat mendengar kisah ini, mereka berkata: 'Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti Nabi Sam’un Ghozi.'" (HR. Bukhari)
Setelah itu, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan mewahyukan Surat Al-Qadr, yang menyatakan bahwa Allah SWT memberikan malam Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Artinya, ibadah yang dilakukan pada malam tersebut nilainya sama dengan ibadah yang dilakukan selama 83 tahun 4 bulan.
Keistimewaan Lailatul Qadar
Lailatul Qadar memiliki keistimewaan yang sangat besar karena menjadi malam turunnya wahyu pertama dalam Al-Quran. Melansir laman MUI Jatim pada Sabtu, 30 April 2022, Lailatul Qadar juga dianggap sebagai malam di mana segala doa diijabah, segala dosa diampuni, dan segala kebaikan dilipatgandakan pahalanya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
"
Barangsiapa yang mendirikan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni segala dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari)
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan ketenangan dan kedamaian. Dalam banyak riwayat, dikatakan bahwa pada malam itu cuaca akan terasa sejuk, bintang-bintang terlihat lebih terang, dan pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya yang lembut tanpa sinar yang menyilaukan.
Sejarah malam Lailatul Qadar mengingatkan kita bahwa malam ini adalah kesempatan istimewa untuk meraih keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT. Melalui ibadah yang sungguh-sungguh, doa, dan pengharapan, umat Islam memiliki peluang besar untuk mendapatkan keutamaan malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk meraih keberkahan malam Lailatul Qadar pada Ramadan tahun ini.