Cash Flow: Pengertian, Contoh dan Cara Kerja

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Cash Flow: Pengertian, Contoh dan Cara Kerja

Eko Nordiansyah • 10 September 2025 19:02

Jakarta: Cash flow atau arus kas merupakan elemen kunci dalam mengelola keuangan bisnis dan individu. Pemahaman yang tepat tentang cash flow membantu menghindari risiko defisit dana dan memastikan stabilitas finansial.

Berdasarkan panduan dari BTN dan CIMB, cash flow adalah laporan keuangan yang mencatat seluruh pemasukan (cash inflow) dan pengeluaran (cash outflow) dalam periode tertentu.

Secara umum, arus kas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu arus kas operasi yang mencatat aktivitas bisnis inti seperti penjualan dan produksi, arus kas investasi yang berkaitan dengan pembelian atau penjualan aset seperti saham maupun properti, serta arus kas pembiayaan yang meliputi transaksi dengan kreditur maupun investor seperti utang dan dividen.

Sebagai contoh sederhana, cash flow mencatat pemasukan dari penjualan produk atau pendapatan sewa, sementara pengeluaran dapat berupa gaji karyawan maupun pembelian bahan baku.

Cara kerja cash flow

Arus kas bekerja dengan membandingkan antara pemasukan dan pengeluaran. Jika pemasukan lebih besar, maka tercatat arus kas positif yang menandakan kondisi keuangan sehat.

Sebaliknya, jika pengeluaran lebih besar, maka tercatat arus kas negatif yang dapat mengarah pada risiko kebangkrutan.
 
Baca juga: 

Tips Mengatur Keuangan setelah Punya Anak



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Langkah mengelola cash flow

Dalam pengelolaannya, terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan.
  1. Membuat perencanaan keuangan dengan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran secara rinci serta mengalokasikan dana pada pos tertentu seperti investasi dan dana darurat.
  2. Menghindari pengeluaran yang tidak penting dengan memprioritaskan kebutuhan produktif.
  3. Mengelola utang dan piutang dengan bijak, membatasi utang hanya untuk kebutuhan mendesak serta menagih piutang tepat waktu.
  4. Memanfaatkan alat digital seperti aplikasi pencatatan keuangan atau fitur cash flow tracker pada layanan aplikasi banking untuk memudahkan pencatatan dan pemantauan.

Contoh cash flow

Sebagai gambaran, sebuah UMKM kuliner dengan pemasukan bulanan sebesar Rp50 juta mencatat pengeluaran Rp20 juta untuk bahan baku, Rp10 juta untuk gaji karyawan, dan Rp5 juta untuk sewa tempat. Dari total tersebut, saldo akhir yang tersisa sebesar Rp15 juta menunjukkan kondisi arus kas positif.

Dengan demikian, manajemen cash flow yang baik merupakan kunci keberlanjutan finansial. Evaluasi secara berkala, pemanfaatan teknologi, serta disiplin dalam menghindari utang tidak produktif menjadi faktor penting. Bagi bisnis, menjaga arus kas operasi tetap positif akan mendukung perkembangan usaha secara sehat dan berkelanjutan. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)