Kedutaan Besar Inggris Jakarta melalui Digital Access Programme (DAP) bekerja sama dengan BRI Research Institute (BRIRINS) meluncurkan platform Perempuan Cerdas Digital. Dok Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 12 September 2025 15:52
Jakarta: Kedutaan Besar Inggris Jakarta melalui Digital Access Programme (DAP), bekerja sama dengan BRI Research Institute (BRIRINS) meluncurkan platform Perempuan Cerdas Digital. Platform ini sebuah Learning Management System(LMS), untuk mendorong dan memperluas inklusi digital bagi wirausaha perempuan dan pemuda di seluruh Indonesia.
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Matthew Downing, mengatakan platform ini memuat materi pembelajaran yang telah diujicobakan selama program. Antara lain, pencatatan keuangan digital, transaksi digital, onboarding ke e-commerce, dan pengembangan pendampingan (mentorship).
Terintegrasi dengan platform nasional, inisiatif ini memperkuat kolaborasi dan memperluas peluang bagi pelaku usaha mikro dalam ekonomi digital.
Matthew mengatakan program ini mendukung pendirian Pojok Digital, pusat-pusat pembelajaran yang didedikasikan bagi pelaku UMKM untuk menerapkan langsung teori bisnis digital ke dalam praktik. Empat Pojok Digital telah diluncurkan di Lombok, berfungsi sebagai ruang fisik maupun virtual bagi wirausaha perempuan dan pemuda untuk saling belajar serta menumbuhkan inovasi.
Pelaksanaan program dimulai pada Februari 2025, melanjutkan keberhasilan sebelumnya di Jawa Barat dan Lampung, di mana sekitar 500 penerima manfaat dan 100 mentor terlatih berhasil mengintegrasikan alat-alat digital ke dalam usaha mereka.
Fase kedua ini melibatkan 250 wirausaha mikro perempuan dan pemuda dari empat lokasi utama di Pulau Lombok, NTB. Yakni, Desa Lantan, Desa Loyok, Kecamatan Sembalun, dan Desa Senaru.
Selain pelatihan, program ini menekankan aspek perlindungan dengan meningkatkan kesadaran tentang Eksploitasi, Penyalahgunaan, dan Pelecehan Seksual (SEAH), guna memastikan perempuan tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga sosial, dan dalam lingkungan yang aman.
“
UMKM memainkan peran vital sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penggerak utama berkembangnya ekonomi digital. Seiring percepatan adopsi digital di kalangan UMKM, peran mereka dalam ekosistem digital Indonesia yang lebih luas akan semakin signifikan,” kata Matthew dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 September 2025.
Matthew menambahkan pemerintah Inggris juga berkomitmen untuk membangun kapasitas digital para pelaku usaha kecil, melalui peningkatan keterampilan dan akses ke platform digital. Ini mencerminkan dedikasi jangka panjang pemerintah Inggris untuk memajukan akses digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan manfaat transformasi digital menjangkau semua sektor dan komunitas. Karena itu, kami tetap berkomitmen mendukung perjalanan Indonesia menuju masyarakat yang inklusif secara digital, di mana teknologi digital memberdayakan seluruh warga untuk berpartisipasi secara penuh dan setara, tanpa memandang latar belakang maupun kemampuan,” jelas Matthew.
Project Leader BRI Research Institute, Nilam Nirmala, mengatakan BRI Research Institute sangat terinspirasi oleh ketangguhan dan kreativitas para wirausaha perempuan dan pemuda di Lombok.
“Melalui perangkat digital, pendampingan, dan peluncuran platform Perempuan Cerdas Digital, kami meyakini mereka kini memiliki fondasi yang lebih kuat untuk tumbuh dan berkembang,” ujar dia.
Dia berharap semangat kolaborasi lintas pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan komunitas akan terus menjaga momentum ini. Sehingga, inklusi digital benar-benar menjangkau mereka yang paling membutuhkan.
Koordinator Pojok Digital dari Desa Loyok, Linsi, mengatakan program ini telah mengubah cara pandangnya dalam berusaha. Selama ini, dia lebih banyak mengandalkan cara tradisional dalam berjualan, tetapi melalui pelatihan dan perangkat digital, telah belajar bagaimana mencatat keuangan dengan benar, menerima pembayaran non-tunai, dan bahkan membawa produknya ke ranah daring.
“Di luar perkembangan diri saya, saya melihat bagaimana program ini telah memberdayakan begitu banyak perempuan pelaku UMKM lainnya, memberi mereka kepercayaan diri yang lebih besar untuk mengelola usaha secara digital,” ujar dia.
Dia menyampaikan kepercayaan yang diberikan kepada dirinya sebagai Koordinator Pojok Digital membuatnya kian optimistis, karena membuka peluang untuk memperluas dampak program ini kepada UMKM lain di wilayahnya.
“Saya memandang ini bukan sekadar peran, melainkan tanggung jawab untuk berbagi pengetahuan dan mendukung lebih banyak perempuan dan pemuda agar bersama-sama kita dapat tumbuh lebih kuat di era digital ini,” ujar Linsi.