Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Milan: Asian Development Bank (ADB) menilai digitalisasi dapat menjadi alat yang ampuh untuk membantu mengurangi ketidaksetaraan ekonomi yang masih terjadi di Asia dan Pasifik. Meski begitu, pemerintah perlu mempersempit kesenjangan digital, termasuk dalam hal infrastruktur, akses, dan keterampilan.
Meskipun negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik telah melampaui kawasan lain dalam hal perkembangan digital dalam beberapa dekade terakhir, manfaatnya belum dirasakan secara merata.
Menurut Asian Development Policy Report 2025: Memanfaatkan Transformasi Digital untuk Kebaikan, di seluruh kawasan Asia dan Pasifik, persentase penduduk yang menggunakan internet 13 persen lebih tinggi di wilayah perkotaan dibandingkan dengan wilayah pedesaan.
Kecepatan unduh internet seluler juga 38 persen lebih cepat di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Studi sebelumnya juga menemukan bahwa banyak negara berkembang di Asia dan Pasifik yang tertinggal dalam hal inklusi digital dan memiliki tingkat keterampilan digital yang rendah.
“Transformasi digital yang cepat di kawasan negara-negara berkembang Asia dan Pasifik menempatkan kawasan ini pada posisi yang tepat untuk memetik manfaat yang signifikan,” ujar Kepala Ekonom ADB, Albert Park dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Mei 2025.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Ketimpangan ekonomi masih tinggi
Pada saat yang sama, meskipun ada perkembangan dan pertumbuhan yang pesat, ketimpangan ekonomi tetap ada di kawasan ini. Koefisien Gini rata-rata tertimbang populasi di negara-negara Asia yang berkembang adalah enam persen lebih tinggi pada 2022 dibandingkan 1990.
Pada tahun lalu, 18,9 persen dari populasi kawasan ini diklasifikasikan sebagai penduduk miskin, yang didefinisikan sebagai mereka yang hidup dengan pendapatan kurang dari USD3,65 per hari.
“Pemerintah yang mendorong digitalisasi yang inklusif dan berkelanjutan memiliki peluang untuk tidak hanya meningkatkan produktivitas dan inovasi secara keseluruhan, tetapi juga mengurangi kesenjangan ekonomi di saat yang bersamaan,” ujar dia.
Digitalisasi dapat mengurangi ketidaksetaraan dengan memperluas akses ke layanan dasar seperti keuangan pribadi dan pendidikan, atau dengan membantu pemilik usaha kecil mengatasi hambatan seperti kurangnya akses ke pembiayaan atau jaringan bisnis.
Transformasi digital juga dapat membantu mempercepat peralihan ke pembangunan rendah karbon dan membuat masyarakat di wilayah tersebut lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan bencana, misalnya dengan mendukung pemodelan dan analitik untuk meningkatkan manajemen risiko bencana dan memperkirakan pola iklim untuk mengidentifikasi solusi seperti tanaman yang tahan terhadap iklim.
Laporan ini merekomendasikan agar pemerintah di negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik mengadopsi strategi digital nasional yang mengintegrasikan tujuan inklusi dan keberlanjutan, serta memberlakukan kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi setempat untuk mendorong tujuan-tujuan tersebut. Pemerintah juga harus melibatkan sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas lokal dan internasional.