Penertiban pedagang kaki lima (PKL) dan aktivitas liar di sepanjang bahu Jalan Nasional Piket Nol, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang/BPBD Lumajang
Daviq Umar Al Faruq • 22 November 2025 12:28
Lumajang: Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa–Bali melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) dan aktivitas liar di sepanjang bahu Jalan Nasional Piket Nol, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran mobilisasi selama masa darurat erupsi Gunung Semeru.
Penegasan tersebut disampaikan dalam kegiatan Evaluasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana (PDB) Erupsi Gunung Semeru yang digelar di Pendopo Kecamatan Pronojiwo, Jumat 21 November 2025 pukul 15.00 WIB. Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Lumajang, Agus Triyono, selaku Pelaksana Harian SKPDB.
Jalur Piket Nol memiliki peran strategis dan vital, karena menjadi jalur evakuasi warga, jalur distribusi logistik, serta akses utama bagi TNI/Polri, BPBD, tim SAR, dan relawan kemanusiaan. Menurut Agus, dalam situasi darurat, setiap menit memiliki arti penting.
“Kemacetan sekecil apapun dapat menunda distribusi logistik maupun penanganan korban. Karena itu, penertiban jalur ini bukan sekadar administrasi, tetapi langkah mitigasi nyawa bagi masyarakat,” jelas Agus.
.jpg)
Suasana kawasan terdampak erupsi Gunung Semeru. Dokumentasi/ Istimewa.
Keberadaan PKL dan aktivitas liar di bahu jalan dinilai berpotensi mempersempit akses kendaraan besar, termasuk ambulans, truk logistik, dan alat berat. Dengan penertiban yang dilakukan, fungsi Jalan Nasional Piket Nol kembali optimal untuk mendukung seluruh operasi tanggap darurat.
BBPJN Jawa–Bali bersama aparat daerah serta relawan setempat juga memastikan jalur tersebut tetap bersih dari hambatan. Sejumlah papan informasi dan rambu evakuasi turut dipasang di titik-titik strategis guna memudahkan navigasi warga maupun petugas di lapangan.
“Penertiban jalur vital ini adalah tindakan proaktif. Dengan jalur yang lancar, tim SAR bisa bergerak cepat, logistik tersalurkan tepat waktu, dan masyarakat yang terdampak bisa dievakuasi tanpa hambatan,” tambah Agus Triyono.
Baca Juga :