Ilustrasi Anadolu
Muhammad Reyhansyah • 18 September 2025 15:05
Teheran: Otoritas Iran mengeksekusi seorang pria dengan cara digantung pada Rabu setelah dinyatakan bersalah menjadi mata-mata bagi badan intelijen Israel, Mossad, sejak 2022, demikian pernyataan lembaga peradilan negara itu.
“Babak Shahbazi, dieksekusi dengan cara digantung pagi ini setelah menjalani proses hukum yang sah dan putusan tersebut dikukuhkan oleh Mahkamah Agung,” tulis situs berita resmi kehakiman, Mizan Online.
Belum jelas kapan Shahbazi ditangkap, namun Mizan melaporkan bahwa ia dijatuhi hukuman mati atas tuduhan “menyebarkan kerusakan di muka bumi” serta “memerangi Tuhan,” dua dakwaan yang digolongkan sebagai pelanggaran berat di Iran.
Menurut laporan tersebut, Shahbazi terlibat dalam perancangan serta pemasangan sistem pendingin industri di sejumlah perusahaan yang terkait dengan lembaga militer, keamanan, dan telekomunikasi. Akses ini membuatnya dapat “menyampaikan informasi kepada Mossad dengan imbalan uang dan tawaran tinggal di luar negeri.”
Dikutip dari Malay Mail, Kamis, 18 September 2025, sejak pecah perang dengan Israel pada Juni, Iran berulang kali menegaskan akan memberikan hukuman cepat terhadap siapa pun yang dituduh bekerja sama dengan musuh bebuyutannya itu. Pada Agustus lalu, pemerintah juga mengeksekusi Roozbeh Vadi, pegawai anak perusahaan Organisasi Energi Atom Iran karena terbukti menyerahkan informasi terkait ilmuwan nuklir dan fasilitas Iran.
Pada akhir Juli, kementerian intelijen Iran mengumumkan penangkapan “20 mata-mata, agen operasional dan pendukung Mossad, serta elemen yang terhubung dengan perwira intelijen Israel di Teheran” maupun di beberapa provinsi lain.
Menurut kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, Iran merupakan negara dengan tingkat eksekusi tertinggi kedua di dunia setelah Tiongkok.