Muhammad Reyhansyah • 22 September 2025 16:41
Hong Kong: Bandara Internasional Hong Kong berencana menghentikan seluruh penerbangan penumpang selama 36 jam saat kota itu bersiap menghadapi salah satu super topan terkuat dalam beberapa tahun terakhir.
“Otoritas penerbangan diperkirakan akan menangguhkan semua penerbangan mulai Selasa pukul 18.00 waktu setempat hingga Kamis pukul 06.00, seiring mendekatnya Super Topan Ragasa,” menurut laporan Bloomberg yang dikutip India Today, Senin, 22 September 2025.
Juru bicara Airport Authority Hong Kong menyatakan pihaknya memantau secara ketat perkembangan situasi dan telah memulai langkah antisipasi untuk menghadapi dampak badai.
Pengumuman resmi diperkirakan akan disampaikan pada Senin, sementara Hong Kong Observatory berencana mengibarkan sinyal peringatan awal sekitar tengah hari.
Di
Filipina, pemerintah pada Senin menangguhkan kegiatan belajar mengajar serta aktivitas kerja di Metro Manila dan sejumlah wilayah lain, karena Ragasa bergerak menuju Luzon utara dengan ancaman
angin kencang dan hujan lebat.
Badan meteorologi Filipina memperkirakan topan akan menghantam wilayah Batanes atau Babuyan pada Selasa siang waktu setempat.
Melansir dari
New Zealand Herald, Senin, 22 September 2025, kecepatan angin maksimum di pusat badai mencapai 205 km/jam dengan hembusan hingga 250 km/jam. Pemerintah Filipina menutup sekolah dan kantor di Metro Manila serta 29 provinsi lainnya.
Menteri Dalam Negeri Jonvic Remulla meminta aparat daerah segera mengevakuasi warga dari zona berbahaya. Sementara itu, otoritas Taiwan mengumumkan rencana evakuasi hampir 300 orang di Hualien County, dengan kemungkinan bertambah sesuai pergerakan topan.
Ahli cuaca Filipina, John Grender Almario, memperingatkan potensi “banjir besar dan tanah longsor” di wilayah utara Luzon.
“Dampak super topan akan mulai terasa malam ini, dengan puncaknya sekitar pukul 8 pagi besok,” pungkas Almario.