Presiden Amerika Serikat Donald Trump. The New York Times
Muhammad Reyhansyah • 28 August 2025 14:08
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu, 27 Agustus 2025 memimpin rapat kebijakan terkait perang Gaza di Gedung Putih, dengan melibatkan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan mantan utusan Timur Tengah AS Jared Kushner.
Menurut seorang pejabat senior Gedung Putih, pembahasan mencakup berbagai aspek krisis Gaza, mulai dari peningkatan pengiriman bantuan pangan, krisis sandera, hingga rencana pascaperang. Pertemuan itu digambarkan sebagai “sekadar rapat kebijakan” yang biasa dilakukan Trump bersama timnya.
Mengutip dari India Today, Kamis, 28 Agustus 2025, Kushner, menantu Trump sekaligus penasihat kunci Gedung Putih dalam isu Timur Tengah pada masa jabatan pertama, kembali dilibatkan dalam perumusan strategi. Sementara Blair, yang pernah menjabat perdana menteri saat invasi Irak 2003, juga aktif dalam diplomasi Timur Tengah.
Utusan khusus AS Steve Witkoff sebelumnya mengungkapkan dalam sebuah wawancara televisi bahwa rapat tersebut bertujuan menyusun “rencana komprehensif untuk hari setelah perang di Gaza”, yang menurutnya akan menunjukkan sisi humaniter Trump.
Trump sempat menjanjikan akhir cepat bagi perang Gaza dalam kampanye presiden tahun lalu. Namun, hingga tujuh bulan masa jabatan keduanya, resolusi konflik masih sulit tercapai.
Masa pemerintahannya dibuka dengan gencatan senjata dua bulan, sebelum serangan Israel pada 18 Maret menewaskan sekitar 400 warga Palestina. Baru-baru ini, gambar anak-anak kelaparan di Gaza memperburuk kritik dunia terhadap Israel atas kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk.
“Presiden Trump tegas bahwa ia ingin perang segera berakhir, dan ia menginginkan perdamaian serta kemakmuran bagi semua pihak di kawasan,” kata seorang pejabat Gedung Putih lainnya.
Namun, pejabat itu menambahkan Gedung Putih tidak memiliki informasi tambahan untuk dibagikan terkait pertemuan tersebut.