Kemenag: Pesantren Perlu Atensi Khusus Cek Kesehatan Gratis

Siswa sekolah dasar di Kelurahan Tanjung Priok dan Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, mendapat pemeriksaan mata dan kacamata gratis. Dokumnetasi/Istimewa

Kemenag: Pesantren Perlu Atensi Khusus Cek Kesehatan Gratis

M. Iqbal Al Machmudi • 3 July 2025 17:51

Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, mengatakan sektor kesehatan di lingkungan pesantren butuh atensi khusus. Sehingga, adanya program cek kesehatan gratis (CKG) yang menyasar siswa dan santri bisa melengkapi kebutuhan pemeriksaan kesehatan di pesantren.

"Kita akan memanfaatkan pesantren, terutama sebagai induk utama, salah satu faktor yang menurut kami menjadi sangat penting diketahui faktor kesehatan di pesantren itu butuh atensi khusus," kata Amien, Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025.

Menurut dia, tidak semua pesantren memiliki fasilitasi kesehatan yang memandai. Program cek kesehatan gratis dinilai akan sangat strategis jika jumlah pesantren yang mendapatkan lebih banyak atau semua pesantren.

"Harapan kami kemudian peningkatan kesehatan anak-anak santri akan lebih baik," ungkap dia.

Kemenang menyiapkan diri baik di satuan pendidikan mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, SMA, hingga pondok pesantren, dan sekolah-sekolah keagamaan di bawah Hindu, Budha, Kristen, Katolik, serta Konghucu dengan 11 juta lebih siswa mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar sampai tingkat SMA yang menjadi sasaran cek kesehatan gratis.
 

Baca Juga: 

Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, Industri Farmasi Gencar Edukasi Kesehatan


Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melaksanakan cek kesehatan gratis di Sekolah Rakyat pada 7 Juli 2025. Cek kesehatan gratis akan dilanjutkan di seluruh sekolah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar Menengah dan Kementerian Agama pada 1 Agustus 2025.

Total ada 52 juta anak-anak yang akan menjalani cek kesehatan. Apabila ditemukan siswa dengan ciri-ciri yang kurang sehat, bisa melakukan tata laksana atau perawatan agar tetap sehat. Pemeriksaan kesehatan di puskesmas sudah dilakukan kepada 11 juta orang dengan lajunya 200 ribu orang per hari, atau bisa sekitar 5 juta orang per bulan.

"Jadi kita sudah hitung harusnya sampai akhir tahun dengan cek kesehatan yang dilakukan di puskesmas itu bisa sampai 30-40 juta. Untuk mencapai 50 juta kita perlu lakukan CKG yang ada di sekolah karena ini ada 52 juta anak-anak usia sekolah," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)