Beton Terhubung ke Bangunan Sebelah, Tim SAR Kesulitan Angkat Puing Musala Ponpes Al Khoziny

Sidoarjo: Tim Search and Rescue terus berjuang mengevakuasi reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Pengangkatan material berat terkendala struktur beton besar yang masih menyatu dengan bangunan lain.

"Kami meminta tim ahli ITS untuk melakukan investigasi struktur secara forensik agar bisa memberikan rekomendasi teknis yang aman bagi tim evakuasi," kata Deputi Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan, Minggu, 5 Oktober 2025.

Pemanggilan tim ahli bertujuan mencegah keruntuhan lanjutan di area sekitar lokasi kejadian. Tim ITS akan menganalisis kekuatan struktur dan menentukan titik aman untuk pemotongan beton. Keselamatan operasi menjadi prioritas utama dalam proses evakuasi ini. 

"Karena kalau membuat kesalahan sedikit saja dalam pengangkatan beton, maka dapat menimbulkan risiko kerusakan pada bangunan lain yang masih berdiri," ujar Budi.

Kendala lain yang dihadapi adalah kondisi fisik personel tim SAR yang mulai menurun. Memasuki hari ketujuh operasi, beberapa anggota menunjukkan gejala kelelahan dan gangguan kesehatan. Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan bekerja tanpa henti dengan sistem sif tiga jam. 

"Beberapa anggota mulai mengalami gejala seperti gatal-gatal dan kelelahan. Karena itu, Dinas Kesehatan memberikan dukungan tambahan berupa pemeriksaan medis, suplemen vitamin, serta penanganan langsung di lokasi," ucap Budi.

Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat tim di lapangan tetap membara untuk menuntaskan pencarian. Mereka berkomitmen terus bekerja hingga seluruh korban berhasil ditemukan. Dukungan kesehatan yang komprehensif disiapkan untuk menjaga stamina tim SAR. 

"Dinkes juga memberikan layanan ekstra bagi tim SAR untuk menjaga stamina mereka sampai semua pekerjaan ini selesai," tandas Budi menutup pernyataannya.