KontraS Desak Polda Metro Jaya Segera Temukan 2 Orang Hilang saat Kerusuhan

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendatangi Polda Metro Jaya, Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

KontraS Desak Polda Metro Jaya Segera Temukan 2 Orang Hilang saat Kerusuhan

Siti Yona Hukmana • 1 October 2025 17:36

Jakarta: Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendatangi Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Kedatangannya menyampaikan surat berisi desakan segera menemukan Reno Syaputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid.

Keduanya dilaporkan hilang saat demontrasi besar-besaran di Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat pada akhir Agustus 2025. Polda Metro Jaya telah membuka posko pengaduan orang hilang sejak pertengahan September lalu.

Namun, KontraS menilai belum ada progres posko itu terkait pencarian Reno dan Farhan. Maka itu, Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya bersama Kepala Dibisi Impunitas Kontras Jane Rosalina, dan kakak kandung Farhan, Imrony mendatangi Polda Metro Jaya untuk bertemu Wadireskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana.

"Hari ini kita akan mengirimkan surat desakan posko aduan orang hilang di Polda Metro Jaya berkenaan dengan konteks upaya pencarian terhadap Reno Saputro Dewo dan Farhan Hamid, yang genap satu bulan lebih menghilang semenjak terakhir Farhan dan reno itu terlihat di sekitar Mako brimob kwitang pada 29 Agustus 2025," kata Dimas di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Oktober 2025.
 

Baca juga: 'Tot Tot Wuk Wuk' tak Boleh Sembarangan, Ini Dasar Hukumnya

Dimas mengatakan upaya yang ia lakukan adalah untuk meminta kepolisian menindaklanjuti dengan serius tindakan-tindakan dalam upaya pencarian Farhan dan Reno. Sebab, kata Dimas, sudah sebulan lebih keduanya hilang dan belum ada petunjuk sama sekali yang bisa disampaikan oleh pihak kepolisian.

"Terlebih lagi, pihak kepolisian per tanggal 13 September 2025 itu membuka posko aduan orang hilang juga, yang mana tidak ada progress yang disampaikan secara publik berkenaan dengan hasil pencarian yang dilakukan oleh posko aduan orang hilang yang dibuat oleh kepolisian," ungkap Dimas.

Maka itu, KontraS mengirimkan surat desakan yang salah satu tujuannya ke pihak Kepolisian. Namun, di sisi lain KontraS juga bersurat ke Mabes TNI; Komnas Hak Asasi Manusia (HAM), Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas); dan LPSK.

Dimas berharap peristiwa penghilangan orang secara paksa tidak boleh lagi terjadi dalam konteks pengamanan unjuk rasa ke depannya. Sebab, ia menegaskan langkah itu merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan tidak bisa ditoleransi dan dijastifikasi dalam situasi dan kondisi apapun.

"Termasuk dalam menjaga ketertiban umum dan keamanan nasional," ungkap Dimas.


Ilustrasi. Kerusuhan di Surabaya. Dok Metrotvnews.com.

Sementara itu, Rony menceritakan bahwa adiknya Farhan Hamid pergi ke Mako Brimob Kwitang bersama dua temannya. Seorang temannya pulang karena ada keperluan keluarga. Namun, Farhan Hamid dengan seorang teman lainnya masih di Mako Brimob Kwitang hingga sore saat situasi mulai memanas dan ada tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian.

Setelah itu, Rony mengaku sudah tidak tahu keberadaan adiknya. Berdasarkan informasi, Farhan sempat dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit. Rony mengaku telah mencari adiknya ke RSPAD Gatot Soebroto merujuk informasi itu.

Namun, Farhan tidak ditemukan. Rony mengatakan keluarga juga mencari Farhan Hamid ke kerabat, tetangga, dan teman bermain. Namun, tak ada yang melihat Farhab. Termasuk, keluarga juga menggali informasi terkait sempat aktifnya akun Instagram Farhan Hamid bersama KontraS.

"Itu saya masih belum tahu, jadi belum tahu siapa dalangnya yang mengaktifkan. Tapi dari pihak KontraS masih melacak," ujar Rony.

Rony menyebut polisi sudah intens komunikasi dengan keluarga seminggu yang lalu. Polisi mencari tahu kronologi hilangnya Farhan.

"Cuma nanya-nanya kronologis saja belum ada tanda-tanda dan petunjuknya," ucap Rony.

Total empat orang hilang yang dilaporkan

Sebelumnya, KontraS melaporkan ada empat orang yang hilang usai kerusuhan di Jakarta akhir Agustus 2025. Yakni Bima Permana Putra, yang diketahui berada terakhir di Glodok, Jakarta Barat dan dilaporkan hilang sejak 31 Agustus 2025.

Kemudian, Eko Purnomo yang dilaporkan hilang saat demo berujung ricuh di Mako Brimob Kwitang Jakarta Pusat pada akhir Agustus 2025. Ternyata, Bima dan Eko bukan hilang namun kesalahan komunikasi dengan keluarga.

Bima ditemukan berjualan mainan barongsai di Klenteng Eng An Kiong, Jl RE Martadinata Nomot 1 Kota Lama, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Jawa Timur pada Rabu, 17 September 2025 siang pukul 13.55 WIB. Sedangkan, Eko ditemukan bekerja menangkap ikan di daerah Dusun Kampung Desa, Desa Kuala Jelai, Kec. Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.

Sementara itu, dua korban hilang lainnya ialah Reno Syahputeradewo. Lokasi terakhir diketahui di Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat. Reno dilaporkan hilang sejak 30 Agustus 2025. Lalu, M. Farhan Hamid, yang berada terkahir di Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat yang dilaporkan hilang pada 30 Agustus 2025. Keduanya masih dilaporkan hilang dan tidak ada komunikasi dengan keluarga hingga saat ini. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)