Pemprov Jabar Akui Dana PEN Rp207 Miliar untuk Bangun Masjid Al Jabbar

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Medcom.id/ Roni Kurniawan

Pemprov Jabar Akui Dana PEN Rp207 Miliar untuk Bangun Masjid Al Jabbar

Roni Kurniawan • 4 February 2025 14:55

Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga kini masih menyicil utang ke pemerintah pusat melalui program pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp3,4 triliun. Pinjaman tersebut dilakukan Pemprov Jabar di era kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil pada priode 2018-2023.

Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, utang melalui PEN itu dipinjam saat pandemi Covid-19. Namun sebagian anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan Masjid Al Jabbar yang berada di Gedebage, Kota Bandung.

"Jadi Rp3,4 triliun itu dicicil Rp500 sekian miliar dalam waktu 8 tahun atau berapa tahun jadi masih berjalan ya sekarang. Untuk Al Jabbar itu digunakan Rp207 miliar," kata Bey di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 4 Februari 2025.

Bey mengaku, pinjaman dari PEN tersebut tidak ada bunga, namun wajib dikembalikan dalam kurun waktu 5 tahun atau lebih. Peruntukkan peminjaman PEN tersebut pun saat itu digunakan untuk berbagai kebutuhan pemuligan ekonomi saat pandemi Covid-19.
 

Baca: Puluhan Bus Sekolah Program Ridwan Kamil Terbengkalai

"Jadi saya datang ke sini kan sebagai penjabat gubernur dan PEN itu sudah ditetapkan oleh gubernur Ridwan Kamil. Nah, kami berkewajiban untuk melunasi PEN itu," sahut Bey.

Beban Pemprov Jabar tersebut pun, lanjut Bey, akan diserahkan kepada gubernur terpilih yaitu Dedi Mulyadi. Bey pun belum mengetahui pola Dedi Mulyadi dalam mengatasi utang tersebut.

"Nah, kemudian Pak Gubernur Terpilih melihat bahwa harus ada kebijakan atau bagaimana tentang PEN ini. Apakah nanti akan meminta kepada pemerintah pusat, minta keringanan atau dibayar langsung atau bagaimana, saya tidak tahu," tandas Bey.

Bey menuturkan tidak bisa mengotak-ngatik anggaran untuk membayar hutang tersebut. Terlebih diakui Bey, hanya memiliki waktu satu tahun lebih memimpin Jabar sebagai penjabat, sehingga belum bisa mengalihkan beberapa mata anggaran untuk membayar hutang tersebut.

"kalau saya kan banyak keterbatasan waktu kan, misalnya kemarin saya ubah, saya berlangsung ya kan bergimana dampak kepada bidang lain, sektor lain jadi intinya sih kami penting mencoba mendukung agar pembahasan APBD ini lebih kepada kesejahteraan rakyat dan berdampak langsung kepada masyarakat," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)