Waspada! Kenali Ciri-Ciri Fenomena Arus pecah atau Rip Current

Titik rip current, kawasan berbahaya di pantai dengan ciri air tenang dan tidak ada buih. Dokumentasi/Istimewa

Waspada! Kenali Ciri-Ciri Fenomena Arus pecah atau Rip Current

Ahmad Mustaqim • 2 February 2025 19:11

Yogyakarta: Area arus pecah di pantai atau rip current viral di berbagai media sosial usai 13 siswa SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur terseret ombak. Sebanyak 4 orang di antaranya meninggal dunia.

Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron menyebut hampir seluruh pantai di Kabupaten Gunungkidul memiliki rip current. Jalur yang biasa digunakan para nelayan berangkat melaut ini bisa menjadi maut perlu diwaspadai wisatawan.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan rip current muncul karena arus menemui garis pantai yang melengkung. Hal ini ditandai dengan adanya jeda di antara barisan gelombang pecah. 

"Hasil penelitian bekerja sama dengan UGM, fenomena rip current ditemui ada di hampir semua pantai di Gunungkidul dengan kondisi berbeda-beda," ujarnya. 

Pantai Drini menjadi salah satu lokasi keberadaan rip current. Bahkan rip current di Pantai Drini berada di depan Posko SAR Pantai Drini. Menurut penuturan Dosen Sekolah Vokasi UGM, Hendi Fachturohman mengatakan dari hasil riset di kawasan Pantai Drini memang terdapat rip current dengan tipe menetap di lokasi tersebut.
 

Baca: 4 Siswa SMPN 7 Mojokerto Tewas Tenggelam, Pj Gubernur Jatim Bakal Evaluasi Studi Tur

Ia mengatakan rip current yang bersifat menetap dapat muncul pada waktu tertentu ketika kondisi gelombang cukup. Hendi mengungkapkan faktor pembentuk rip current dipengaruhi oleh kondisi hidrodinamis atau ombak dan pasang surut, serta kondisi batimetri atau kedalaman dasar laut. 

Struktur keras seperti tebing juga bisa menjadi faktor pembentuk rip current karena memantulkan gelombang yang datang. Namun demikian, rip current ada yang bersifat menetap dan ada pula yang berpindah pindah, bergantung pada kondisi morfologi dasar laut.

"Peningkatan aktivitas gelombang dapat meningkatkan juga kekuatan rip current karena bisa membangkitkan arus umpan yang lebih kuat," kata dia. 

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, tanda yang paling mudah dikenali tidak terbentuknya buih setelah gelombang pecah. Namun jika ombak tidak pecah dan permukaan air yang terlihat tenang, tidak terdapat buih atau riak sebenarnya justru terdapat arus balik yang sangat berbahaya. 

"Yang jelas, jika tidak bisa berenang jangan sekali kali-kali masuk terlalu jauh ke laut, dan selalu patuhi imbauan petugas," katanya.

Apabila terjebak di dalamnya, ia menyarankan untuk berenang ke samping kanan atau kiri. Lalu berenang mengikuti arah rip current hingga keluar dari saluran saat rip current terpecah sehingga bisa mudah untuk berenang menuju kembali ke darat. Hal tersebut bisa dilakukan daripada melawan arus karena akan sangat susah dan banyak menghabiskan energi. 

“Pada kondisi rip current biasanya banyak menimbulkan korban. Korban kehabisan tenaga karena berusaha melawan arah arus," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)