Dikejar Batas Waktu 72 Jam, Basarnas Prioritaskan Evakuasi Korban Berstatus Merah di Ponpes Al Khoziny

Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas Emi Freezer (berdiri menggunakan mic) saat menyampaikan detail teknis upaya evakuasi korban Ponpes Alhozin, di Sidoarjo, Rabu (1/10/2025). ANTARA/Fahmi Alfian

Dikejar Batas Waktu 72 Jam, Basarnas Prioritaskan Evakuasi Korban Berstatus Merah di Ponpes Al Khoziny

Whisnu Mardiansyah • 1 October 2025 14:17

Sidoarjo: Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memprioritaskan pengiriman suplai vital bagi korban berstatus merah yang masih terjebak di reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Suplai tersebut meliputi oksigen, makanan, minuman, hingga infus untuk menopang kehidupan korban.

Kepala Basarnas Mohammad Syafii menjelaskan korban dengan status kesadaran merah masih mungkin bertahan melebihi batas waktu krusial 72 jam pascakejadian. "Saat tim dapat mencapai korban, melalui celah-celah di bawah reruntuhan yang tersedia, selama mendapatkan suplai makan, minum, serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama," kata Syafii Sidoarjo seperti dilansir Antara, Rabu, 1 Oktober 2025

Syafii menegaskan bahwa korban yang terjebak masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan berkat pasokan suplai yang terus mengalir. Pasokan tersebut mencakup oksigen, makanan, minuman, infus, vitamin, dan obat-obatan.

Dalam prinsip Basarnas dan visi Search and Rescue internasional, setiap nyawa korban yang dapat diselamatkan merupakan aset tak ternilai. Terutama mengingat korban dalam insiden ini adalah anak-anak yang memiliki masa depan panjang.

Baca: Basarnas Temukan 15 Titik Korban di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny

"Apalagi yang menjadi korban kali ini merupakan anak-anak yang berpotensi membawa negara menjadi lebih baik di masa depan, maka kami akan terus memprioritaskan upaya penyelamatan korban," tegas Syafii.

Sebanyak 379 personel dari 65 instansi berbeda diterjunkan dalam proses evakuasi ini. Pengiriman tim besar ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menangani peristiwa yang terjadi pada Senin, 29 September 2025.

Tim penyelamat gabungan telah menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan musala. Dari jumlah tersebut, delapan korban berada dalam tingkat kesadaran hitam dan tujuh korban lainnya dalam status merah.

Hingga saat ini, tim gabungan telah berhasil mengevakuasi 11 korban dari bawah reruntuhan bangunan. Dari 11 korban yang berhasil diselamatkan, tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Proses evakuasi terus berlanjut dengan mempertimbangkan keselamatan korban dan petugas. Basarnas berkomitmen untuk terus berupaya menyelamatkan sebanyak mungkin korban yang masih terjebak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)