Korut Sebut Latihan Militer Gabungan AS-Korsel Ekspresi 'Keinginan Menginvasi'

Seoul: Korea Utara kembali mengecam latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat pada Selasa, 26 Agustus 2025, dengan menyebutnya sebagai eskpresi keinginan menginvasi. Korut pun memperingatkan bahwa kedua negara akan membayar harga yang mahal untuk itu.

Wakil Kepala Staff Umum Militer Korea Utara, Kim Yong-bok, melontarkan kecaman tersebut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita negara, Korean Central News Agency (KCNA) dan dikutip Korea JoongAng Daily.

Kecaman ini muncul saat latihan militer musim panas berskala besar AS-Korsel, Ulchi Freedom Shield (UFS), memasuki hari kesembilan dan dijadwalkan berakhir pada Kamis mendatang.

Kim Yong-bok menyoroti pengerahan pesawat jet tempur siluman F-35 dari Angkatan Udara AS selama latihan tersebut. Ia mengecam klaim AS dan Korsel yang mengatakan bahwa latihan itu hanya bersifat defensif.

"Sudah menjadi fakta umum bahwa latihan perang skala besar melawan suatu negara tidak akan pernah bisa bersifat defensif, karena latihan ini dilakukan oleh negara pemilik senjata nuklir terbesar di dunia dan lebih dari 10 negara satelit," ujar Kim Yong-bok.

Ia juga menggambarkan UFS sebagai ekspresi nyata dari keinginan menyerang Korea Utara. Kim Yong-bok mengatakan rencana operasional baru dalam latihan tahun ini bertujuan memperluas jaringan dan melancarkan serangan pendahuluan ke fasilitas nuklir Korea Utara.

"Ini adalah rekor baru dalam sejarah latihan perang petualangan AS-ROK," tambah Yong-Bok. menggunakan akronim dari nama resmi Korea Selatan.

"Kami mengamati semuanya dengan cermat dan siap menghadapi situasi apa pun. Apabila terus melanjutkan latihan militer tersebut, mereka akan menghadapi situasi buruk dan akan membayar harga mahal," tegas Kim Yong-bok.

Menurut pejabat militer di Seoul, sekitar 10 jet tempur F-35 tiba di Korea Selatan pekan lalu untuk bergabung dalam latihan udara gabungan sebagai bagian dari UFS. (Kelvin Yurcel)

Baca juga:  Trump Nyatakan Ingin Betemu Kim Jong-Un saat Terima Presiden Korsel