Komoditas Unggulan Mulai 'Nggak Laku', Ekspor RI Terjun Bebas

Nikel menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia yang ekspornya jeblok. Foto: Nikel.co.id

Komoditas Unggulan Mulai 'Nggak Laku', Ekspor RI Terjun Bebas

Insi Nantika Jelita • 2 June 2025 15:18

Jakarta: Pada April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor April 2025 mencapai USD20,74 miliar. Angka ini meningkat 5,76 persen dibandingkan April 2024, namun menurun dibandingkan Maret 2025 yang mencapai USD23,25 miliar.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan penurunan ekspor ini disebabkan oleh merosotnya nilai beberapa komoditas unggulan.

"Komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS15) mencatatkan penurunan paling dalam, yakni sebesar USD1,19 miliar dibandingkan Maret 2025," ungkap Pudji dalam konferensi pers Rilis BPS secara daring, Senin, 2 Juni 2025.

Selanjutnya, disusul komoditas bahan bakar mineral (HS27) yang turun USD162,4 juta dan nikel serta produk turunannya (HS75) yang menyusut USD161,1 juta.

Pudji menerangkan ekspor migas mengalami penurunan tajam. Nilainya tercatat sebesar USD1,17 miliar, atau turun 13,38 persen dibandingkan April 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya ekspor gas, yang memberikan kontribusi negatif terhadap total ekspor migas.
 

Baca juga: Indonesia Cuma Bisa Cetak Surplus Dagang USD160 Juta, BPS: Terendah Sejak Mei 2020
 

Ekspor nonmigas tumbuh 7,17%


Di sisi lain, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ekspor nonmigas justru mengalami peningkatan yang cukup positif. Nilai ekspor nonmigas pada April 2025 tercatat sebesar USD19,57 miliar, tumbuh 7,17 persen secara tahunan.

Peningkatan ini, jelasnya, didorong oleh naiknya ekspor komoditas seperti mesin dan perlengkapan listrik (HS85) yang melonjak 59,67 persen, berbagai produk kimia (HS38) yang naik 57,41 persen, serta bahan kimia anorganik (HS28) yang naik 91,35 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga April 2025 mencapai USD87,36 miliar, atau tumbuh 6,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


(Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini. Foto: Tangkapan layar pada siaran YouTube BPS)
 

Impor melonjak tajam


Sementara itu, Indonesia justru mencatatkan lonjakan signifikan impor pada April 2025. Nilai impor mencapai USD20,59 miliar, naik 21,84 persen dibandingkan April tahun lalu. Secara kumulatif, total impor Indonesia pada Januari-April 2025 mencapai USD76,29 miliar, tumbuh 6,27 persen dibandingkan periode yang sama 2024.

Kenaikan impor terutama disebabkan oleh meningkatnya nilai beberapa komoditas, seperti logam mulia dan perhiasan (HS71) yang naik drastis sebesar USD764,4 juta atau 128,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, impor mesin/peralatan mekanis (HS84) naik USD335,7 juta, dan mesin serta perlengkapan listrik (HS85) juga naik USD288,5 juta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)