Bahlil Telah Lapor Polemik Tambang Nikel Raja Ampat ke Teddy

Menteri ESDM Bahlil Lahadalila/Metro TV/Kautsar

Bahlil Telah Lapor Polemik Tambang Nikel Raja Ampat ke Teddy

Kautsar Widya Prabowo • 6 June 2025 10:52

Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, mengaku telah berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, terkait polemik izin usaha tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Namun, Bahlil enggan mengungkap isi percakapan tersebut.

"Memang ada komunikasi saya dengan Pak Seskab, dan isinya biarlah hanya kami berdua yang tahu. Yang jelas, ajaran Nabi Ibrahim adalah silaturahmi dan makan-makan," ujarnya dalam keterangan pers.

Bahlil menegaskan bahwa komunikasinya dengan Sekretaris Kabinet tidak hanya berkaitan dengan isu Raja Ampat. Melainkan juga menyangkut tugas-tugasnya di sektor ESDM secara umum.

"Komunikasi saya dengan Pak Seskab, maupun dengan Bapak Presiden, dilakukan secara rutin dalam konteks menjalankan tugas. Tidak secara khusus membahas soal Raja Ampat," jelasnya.

Sebelumnya, Greenpeace Indonesia dalam keterangan resminya mengungkap dugaan aktivitas eksploitasi nikel di tiga pulau sekitar Raja Ampat, yakni Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran. Kegiatan tambang tersebut dilaporkan telah membabat lebih dari 500 hektare hutan dan vegetasi alami khas wilayah tersebut.

Dokumentasi yang dihimpun Greenpeace menunjukkan adanya limpasan tanah yang menyebabkan sedimentasi di pesisir. Hal ini dinilai berpotensi merusak terumbu karang dan ekosistem perairan Raja Ampat akibat pembukaan hutan dan pengerukan tanah.
 

Baca: Disetop Sementara, Bahlil Bakal Cek Langsung Aktivitas Tambang di Raja Ampat

Selain tiga pulau tersebut, dua pulau kecil lainnya Pulau Batang Pele dan Pulau Manyaifun juga disebut terancam oleh ekspansi pertambangan nikel. Kedua pulau ini berjarak sekitar 30 kilometer dari Piaynemo, gugusan bukit karst yang gambarnya tercetak pada uang pecahan Rp100 ribu.

"Saat pemerintah dan oligarki tambang membahas bagaimana mengembangkan industri nikel, masyarakat dan bumi kita sudah membayar harga mahal," ujar Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, dalam keterangan tertulis pada Selasa, 3 Juni 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)