Kendalikan Inflasi, Pemerintah Jejali Pasar Lewat Gerakan Pangan Murah

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. Foto Istimewa.

Kendalikan Inflasi, Pemerintah Jejali Pasar Lewat Gerakan Pangan Murah

Naufal Zuhdi • 11 July 2024 11:51

Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan akan selalu konsisten dan beruntun untuk melaksanakan skema operasi pasar murah melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama pemerintah daerah dengan menggandeng BUMN, BUMD, pelaku swasta, dan UMKM.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan melalui pelaksanaan GPM dapat lebih mendekatkan kehadiran pemerintah ke masyarakat, terutama tugas pemerintah terkait penyediaan pangan pokok dengan harga yang wajar dan baik bagi masyarakat.

"GPM ini merupakan salah satu strategi pemerintah dalam upaya mengendalikan inflasi," ucap Arief dari keterangan tertulis yang diterima pada Kamis, 11 Juli 2024.

GPM, sambung Arief, akan terus digencarkan oleh Bapanas karena berkaca dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang setiap berkunjung ke daerah untuk mengecek situasi pangan di pasar dan menanyakan tingkat inflasi.

"Ini karena naik turunnya harga pangan itu sangat berkaitan dengan pergerakan inflasi. Jadi beliau minta harga pangan selalu dijaga dan dikondisikan secara baik dan wajar,” kata Arief.

Melalui GPM di berbagai lokasi tanah air, lanjut dia, hal tersebut menandakan pemerintah hadir menjadi lebih dekat ke masyarakat dan masyarakat dapat memperoleh pangan dengan harga terbaik dan kualitasnya yang terjamin.

"Operasi pasar murah ini pun telah terbukti dapat jadi salah satu instrumen pengendali inflasi yang cukup efektif," sambung Arief.
 

Baca juga: Bapanas Harap Produksi Pangan Dalam Negeri Terjaga
 

Realisasi pelaksanaan GPM


Sebagai informasi, per 10 Juli, total GPM sejak Januari telah mencapai 5.734 kali. Adapun rincian GPM tersebut adalah pada Januari ada sebanyak 517 kali GPM yang digencarkan di 14 provinsi dan 95 kabupaten/kota.

Kemudian di Februari, total ada 838 kali GPM di 24 provinsi dan 170 kabupaten kota. Lalu GPM pada Maret total 2.049 kali di 35 provinsi dan 339 kabupaten/kota.

Kemudian pada April, ada 1.008 kali GPM yang dilakukan di 34 provinsi dan 352 kabupaten kota. Untuk Mei, GPM telah dilaksanakan sebanyak 443 kali di 20 provinsi dan 88 kabupaten kota dan di Juni ada 564 kali GPM di 29 provinsi dan 167 kabupaten/kota.

Sampai dengan 10 Juli, GPM telah berhasil dilaksanakan di 127 lokasi. Selanjutnya GPM akan terus dilanjutkan hingga akhir Juli pada 188 lokasi, sehingga total sementara GPM di Juli mencapai 315 kali yang tersebar pada 17 provinsi dan 101 kabupaten/kota.

"Jumlah ini akan dapat bertambah seiring kolaborasi Bapanas dengan pemerintah daerah yang terus bergulir," imbuh Arief.

Capaian GPM di paruh pertama 2024 ini telah jauh melebihi capaian di tahun sebelumnya. Sebagaimana diketahui, total GPM sampai tengah Desember 2023 berada di angka 1.591 lokasi.

"Ini membuktikan komitmen serius pemerintah untuk terus menggerojok pasokan pangan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat luas dengan operasi pasar murah," tutup Arief.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)