Hamas Tanggapi Klaim Gencatan Senjata Blinken, Tuduh AS Berpihak pada Israel

Seorang prajurit pejuang Hamas. Foto: Anadolu

Hamas Tanggapi Klaim Gencatan Senjata Blinken, Tuduh AS Berpihak pada Israel

Medcom • 20 August 2024 22:12

Gaza: Hamas membantah klaim Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menerima proposal terbaru untuk mengakhiri perang di Gaza.

Dilansir dari TRT World, pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, menyebut proposal tersebut “menimbulkan banyak ambiguitas” karena “tidak sesuai dengan apa yang disampaikan kepada kami dan juga tidak sesuai dengan apa yang kami sepakati.”

“Ketika Blinken mengatakan bahwa Israel setuju dan kemudian Israel mengatakan bahwa ada proposal yang diperbarui, ini berarti bahwa Amerika tunduk pada tekanan Israel dan bukan sebaliknya,” kata Hamdan, kepada kantor berita Reuters pada hari Senin. Menurutnya, ini hanya taktik untuk memberi Israel lebih banyak waktu.

Hamdan mengatakan bahwa kelompok perlawanan Palestina tersebut telah mengkonfirmasi kepada para mediator bahwa “kami tidak membutuhkan negosiasi gencatan senjata Gaza yang baru,” dan bahwa “kami perlu menyepakati mekanisme pelaksanaannya.”

Hamas mengatakan bahwa pihaknya telah menyetujui proposal Presiden AS Joe Biden sebelumnya untuk mengakhiri perang di Gaza dan keputusan Dewan Keamanan PBB yang mencakup gencatan senjata permanen dan penarikan penuh Israel dari Gaza.

Namun, Netanyahu dianggap mengubah kesepakatan tersebut dan menetapkan syarat baru, yaitu ingin mempertahankan pasukan Israel di beberapa lokasi strategis di wilayah yang terkepung, yang mana ini dianggap tidak bisa diterima oleh Hamas.

Sekutu Barat Yordania, kerabat para sandera, dan pendukung gencatan senjata di Tel Aviv mendesak Netanyahu untuk mencapai kesepakatan selama kunjungan Blinken.

Hamas menuding Netanyahu menarik diri dari proposal awal AS terkait gencatan senjata, khususnya karena menolak penarikan penuh dari Gaza dan menetapkan syarat baru yang menghambat negosiasi.

Hamas menyatakan kehilangan kepercayaan terhadap AS sebagai mediator, menuding negosiator AS berpihak pada Israel. Selain itu, Yahya Sinwar, kepala politik dan juru runding Hamas yang baru, tetap terlibat dalam pengambilan keputusan selama proses negosiasi yang berbulan-bulan melibatkan AS, Qatar, dan Mesir, namun belum mencapai hasil.

Blinken dijadwalkan melanjutkan pembicaraan ke Mesir dan Qatar minggu ini. Sementara itu, AS terus menghadapi tekanan domestik terkait dukungan militernya terhadap Israel, yang dituduh melakukan genosida di Gaza dengan korban mencapai puluhan ribu orang.

(Shofiy Nabilah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)