Hampir Sepertiga Pasukan Belarusia Dikirim ke Perbatasan Ukraina

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. (EPA)

Hampir Sepertiga Pasukan Belarusia Dikirim ke Perbatasan Ukraina

Willy Haryono • 19 August 2024 06:23

Minsk: Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa Ukraina telah menempatkan lebih dari 120.000 tentara di perbatasannya. Merespons hal tersebut, ia pun mengerahkan hampir sepertiga pasukan bersenjata Belarusia di sepanjang perbatasan dekat Ukraina, lapor kantor berita Belta pada Minggu kemarin.

Lukashenko, sekutu setia Presiden Rusia Vladimir Putin, berbicara dengan latar belakang serangan Ukraina ke Rusia yang dimulai pada 6 Agustus, di mana ribuan tentara Kiev menerobos perbatasan barat Rusia.

"Melihat kebijakan agresif mereka, kami telah menempatkan militer kami di sepanjang perbatasan," lapor Belta mengutip pernyataan Lukashenko dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi pemerintah Rusia.

“Jika terjadi perang, maka apa yang kami lakukan adalah langkah pertahanan,” sebut Lukashenko, seperti dilansir dari TRT World, Senin, 19 Agustus 2024.

Andriy Demchenko, juru bicara dinas perbatasan Ukraina, mengatakan kepada media Ukraina Ukraine Pravda pada hari Minggu bahwa situasi di perbatasan dengan Belarusia tetap tidak berubah.

"Seperti yang dapat kita lihat, retorika Lukashenko juga tidak berubah ... Kami tidak melihat adanya peningkatan jumlah peralatan atau personel unit Belarusia di dekat perbatasan kami," kata Demchenko.

Lukashenko tidak mengatakan secara pasti berapa banyak pasukan yang dikerahkan Minsk di sepanjang perbatasan. Militer profesional Belarusia memiliki sekitar 48.000 tentara dan sekitar 12.000 personel perbatasan negara, menurut Military Balance 2022 dari International Institute for Strategic Studies.

Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa ada kemungkinan besar provokasi bersenjata dari Ukraina dan bahwa situasi di perbatasan "tetap tegang."

Lukashenko mengatakan perbatasan Belarusia-Ukraina telah dipasangi ranjau darat "seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan bahwa pasukan Ukraina akan mengalami kerugian besar jika mereka mencoba menyeberanginya.

Baca juga:  Ukraina Sebut Invasi ke Rusia demi Negosiasi yang 'Adil'

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)