Cegah Penimbunan, Polri Perintahkan Jajaran Rutin Cek Pasar dan Distributor

Cabai rawit di Pasar Karangploso. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq

Cegah Penimbunan, Polri Perintahkan Jajaran Rutin Cek Pasar dan Distributor

Siti Yona Hukmana • 27 January 2024 15:00

Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memerintahkan jajaran untuk turun ke pasar-pasar dan distributor. Hal ini untuk mencegah terjadinya penimbunan di tengah kenaikan beberapa harga kebutuhan pokok.

"Itu yang kami lakukan, kami juga sudah memberikan instruksi kepada satgas-satgas daerah untuk tim selalu cek di pasar-pasar, kemudian di distributor supaya tidak ada indikasi penimbunan terhadap bahan kebutuhan pokok masyarakat," kata Wadirtipideksus Bareskrim Polri Kombes Samsul Arifin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Januari 2024.

Selain itu, Wakasatgas Pangan Polri Brigjen Helfi Assegaf juga disebut telah turun ke Yogyakarta, Lombok, dan Kendari melaksanakan pengawasan dan pengecekan kondisi dan ketersediaan pangan. Khususnya, memastikan stok kebutuhan pokok aman jelang lebaran 2024. Pengawasan dan pegecekan masih terus dilakukan.

Untuk diketahui, ada beberapa komoditas bahan pokok mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini berpotensi menimbulkan penimbunan. Maka itu, Polri telah mengantisipasi sedari awal.

Samsul mengakui, ada bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Seperti daging ayam dan telur ayam. Dia menyebut satgas daerah telah terjun ke lapangan memantau situasi di pasar untuk memastikan harga di produsen dan distributor tudak terlalu jauh. Sehingga, masyarakat tidak mendapat kendala dalam memenuhi kebutuhan pokok.

Baca: 

Pemprov DKI Gelar Pasar Sembako Murah untuk Kendalikan Inflasi


Samsul mengatakan pemerintah telah menetapkan harga acuan bahan pokok. Idealnya, kata dia, harga bahan pokok itu mendekatkan kepada harga acuan tersebut.

"Supaya kalaupun memang ada kenaikan tidak terlalu tinggi, barangnya ada, itu yang harus kita pastikan dulu, stoknya ada. Sehingga, masyarakat bisa memperoleh bahan. Makannya, itu yang paling utama," ungkap Samsul.

Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), pukul 08.35 WIB, Jumat, 26 Januari 2024, ada sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga. Antara lain, rata-rata beras premium naik 1,05 persen menjadi Rp15.380 per kg. Sedangkan, harga beras medium turun tipis 0,52 persen menjadi Rp13.330 per kg.

Untuk diketahui, saat ini harga beras medium maupun premium masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No.7/2023. Yakni sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kg untuk beras medium dan Rp13.900-Rp14.800 per kg untuk beras premium.

Kemudian, harga bawang merah juga naik 3,17 persen menjadi Rp36.180 per kg. Begitu pula harga bawang putih bonggol juga melambung 1,39 persen menjadi Rp39.360 per kg. Namun, kedelai biji kering impor naik tipis 0,075 persen ke level Rp13.450 per kg.

Pangan sumber protein hewani juga tercatat mengalami kenaikan. Seperti daging ikan kembung yang melonjak menjadi 2,73 persen menjadi Rp37.980 per kg. Sedangkan, ikan tongkol Rp32.210 per kg dan ikan bandeng Rp33.270 per kg.

Selanjutnya, harga daging sapi murni turun tipis 0,28 persen menjadi Rp133.560 per kg. Sementara itu, harga daging ayam ras naik 3,95 persen menjadi Rp36.620 dan telur ayam ras naik 1,59 persen menjadi Rp28.750 per kg.

Begitu pula gula pasir, rata-rata berada di angka tinggi. Harga gula konsumsi tercatat naik ke level Rp17.500 per kg. Kemudian, harga rata-rata nasional minyak goreng kemasan naik di level Rp17.330 per liter dan minyak goreng curah naik tipis 0,40 persen menjadi Rp14.970 per liter.

Lalu, tepung terigu kemasan, garam halus beryodium dan jagung tk peternak mengalami penurunan harga pada perdagangan Jumat, 26 Januari 2024. Tepung terigu kemasan dijual sekitar Rp13.360 per kg, garam halus beryodium Rp11.390 per kg, dan jagung tk peternak Rp8.180 per kg.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)