Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Seoul: Inflasi konsumen Korea Selatan naik 3,1 persen pada Maret dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan sesuai dengan laju bulan sebelumnya.
"Dengan membaiknya kondisi cuaca sejak April dan dampak kebijakan mulai terwujud, inflasi diperkirakan akan stabil dengan cepat mulai paruh kedua tahun ini setelah mencapai puncaknya pada Maret,” kata Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-Mok, dilansir Channel News Asia, Selasa, 2 April 2024.
Choi mengatakan pihak berwenang akan terus mengambil langkah-langkah untuk menurunkan inflasi ke kisaran 2 persen dan mendesak perusahaan untuk menurunkan harga.
Bank of Korea (BOK) mengatakan meskipun laju inflasi akan melambat secara bertahap, terdapat ketidakpastian mengenai apakah inflasi akan memenuhi target bank sentral sebesar dua persen. Untuk menekan inflasi pada bulan lalu, Korea Selatan mengambil langkah-langkah senilai 150 miliar won untuk menstabilkan harga produk.
Kenaikan lambat secara bulanan
Secara bulanan, indeks harga konsumen naik 0,1 persen di Maret, lebih lambat dibandingkan kenaikan 0,5 persen di Februari dan kenaikan 0,3 persen yang diperkirakan dalam survei ekonom Reuters. Harga produk pertanian melonjak 1,3 persen dalam sebulan, sementara produk minyak bumi juga naik 1,5 persen.
CPI Inti, tidak termasuk bahan pangan dan energi yang mudah berubah, naik 2,4 persen pada Maret secara tahunan, sedikit lebih rendah dari laju 2,5 persen pada Februari dan merupakan kenaikan paling lambat sejak Desember 2021.
BOK mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 15 tahun pada pertemuan terakhir mereka di Februari 2024. Bank sentral selanjutnya bertemu pada 12 April 2024.