Bank Sentral Jepang Diprediksi Belum akan Ubah Kebijakan Moneter

Ekonomi Jepang. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Jepang Diprediksi Belum akan Ubah Kebijakan Moneter

Arif Wicaksono • 18 January 2024 16:24

Tokyo: Bank Sentral Jepang kemungkinan akan mempertahankan kebijakan moneter ultra longgarnya pada minggu depan. Investor fokus pada petunjuk Gubernur Kazuo Ueda untuk kepastian suku bunga jangka pendek keluar dari wilayah negatif.
 

baca juga:

Lemahnya Ekonomi Global Menyurutkan Semangat Bisnis Manufaktur Jepang


Pelaku pasar kini memperkirakan kenaikan suku bunga paling cepat pada Maret atau April. Meskipun bank sentral kemungkinan besar ingin mengakhiri suku bunga negatif, empat orang yang mengetahui pemikiran bank sentral mengatakan ada banyak manfaat jika menahan suku bunga setidaknya sampai pertemuan pada 25-26 April 2024.

Survei dan komentar dari lobi bisnis menunjukkan peningkatan peluang kenaikan upah di musim semi di Jepang akan berada di atas level tertinggi dalam 30 tahun sebesar 3,58 persen untuk perusahaan-perusahaan besar.

Sebuah prasyarat utama yang telah ditetapkan Ueda untuk keluar dari kebijakan moneter ultra-longgar, yang merupakan hal yang tidak lazim di kalangan perusahaan-perusahaan besar.

"Bank sentral ingin melihat apakah kenaikan tersebut akan meluas dan mendorong perusahaan untuk menanggung biaya tenaga kerja yang lebih tinggi melalui kenaikan harga, khususnya untuk jasa," kata sumber tersebut, dilansir Channel News Asia, Kamis, 18 Januari 2024.

Hal ini sejalan dengan jajak pendapat Reuters terhadap para analis, yang dengan suara bulat memperkirakan banks sentral akan mempertahankan target suku bunga jangka pendeknya pada minus 0,1 persen dan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun sekitar nol persen pada pertemuan dua hari tersebut.

Dengan berkurangnya tekanan biaya yang memperlambat inflasi kembali ke target dua persen, bank sentral dapat menunggu lebih banyak data, seperti hasil pembicaraan upah tahunan antara perusahaan-perusahaan besar dan serikat pekerja pada pertengahan Maret.

Tidak terburu-buru mengubah suku bunga

Dalam proyeksi triwulanan yang akan dirilis setelah pertemuan tersebut, dewan bank sentral diperkirakan akan memangkas estimasi inflasi inti untuk tahun fiskal yang dimulai pada April. Namun bank sentral mempertahankan perkiraan tren inflasi akan tetap mendekati dua persen di tahun-tahun mendatang.

Inflasi yang berada di atas target dua persen selama lebih dari setahun, banyak pelaku pasar memperkirakan bank tersebut akan mulai menghapuskan stimulus besar-besaran secara bertahap pada tahun ini.

Namun, para investor mengurangi spekulasi mengenai pengetatan pada bulan Januari setelah gempa bumi pada Hari Tahun Baru menghancurkan sebagian wilayah Jepang tengah. Ueda mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa ia tidak terburu-buru untuk membatalkan kebijakan yang sangat longgar.

Bank Sentral Jepang tersebut akan menerbitkan perkiraan awal untuk tahun fiskal 2026 setelah pertemuan tersebut, yang dapat membantu membenarkan perubahan kebijakan dengan memperkirakan inflasi jangka panjang sekitar dua persen.

Selain pembicaraan mengenai upah, bank sentral juga akan memperhitungkan dampak ekonomi dan pasar akibat kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)