Israel kini mengincar Suriah sebagai target serangan. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 30 December 2024 22:34
Adra: Serangan udara Israel menargetkan sebuah gudang senjata di dekat Damaskus, Suriah pada Minggu 29 Desember 2024, menewaskan 11 orang, sebagian besar warga sipil, menurut laporan pemantau perang.
Serangan ini merupakan bagian dari ratusan serangan yang telah dilancarkan untuk melemahkan kemampuan militer Suriah pasca lengsernya mantan Presiden Bashar Al Assad.
Militer Israel belum memberikan pernyataan resmi mengenai serangan ini, namun sebelumnya Israel menyatakan bahwa target mereka di Suriah adalah kelompok-kelompok yang didukung Iran dan sebelumnya berpihak kepada Assad.
Penduduk Adra membenarkan adanya ledakan besar di wilayah tersebut. Khaled Ghazi, salah seorang warga Adra, mengatakan bahwa sejak jatuhnya rezim Assad, banyak gudang senjata yang dibiarkan terbuka dan tidak diamankan.
"Di sini ada banyak gudang senjata yang belum diamankan, meskipun kami telah berulang kali melaporkannya kepada pihak berwenang dan Komando Operasi Militer," ujar Ghazi, seperti dilansir dari The National, Senin 30 Desember 2024.
Israel telah melakukan banyak serangan terhadap Suriah sejak perang saudara meletus pada 2011, tetapi intensitas serangan meningkat tajam sejak Assad digulingkan oleh kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al Sham (HTS) bulan ini.
Salah satu serangan yang menargetkan pelabuhan Tartus di Mediterania diduga memicu ledakan besar yang tercatat sebagai gempa berkekuatan 3,1 magnitudo sejauh 10 km dari garis pantai.
Selain itu, pasukan Israel juga dilaporkan telah bergerak memasuki zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, setelah Assad melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember. Israel menyatakan pengerahan pasukan dan tank di wilayah tersebut bertujuan untuk pertahanan.
Israel berupaya menyingkirkan ancaman dari kelompok-kelompok yang didukung Iran serta mengamankan persenjataan yang masih tersisa di Suriah. Saat ini, Suriah berada di bawah kendali HTS, yang oleh AS, Dewan Keamanan PBB, dan Uni Eropa diklasifikasikan sebagai organisasi teroris.
HTS telah menyerukan kepada Israel untuk menghentikan serangan udara di wilayah mereka. (Muhammad Reyhansyah)