Australia. Foto: Unsplash.
Sydney: Kondisi bisnis Australia semakin menurun pada Mei hingga berada di bawah rata-rata jangka panjang karena pertumbuhan penjualan dan keuntungan melambat.
Survei dari National Australia Bank (NAB) mengungkapkan indeks kondisi bisnis turun satu poin menjadi +6, tepat di bawah rata-rata jangka panjang. Hal ini didorong oleh penurunan indeks penjualan dan keuntungan, meskipun indeks ketenagakerjaan meningkat setelah jatuh pada bulan sebelumnya. Indeks kepercayaan bisnisnya turun lima poin menjadi minus 3.
"Secara keseluruhan, pesan disini beragam untuk Bank Sentral Australia (RBA),” kata Kepala Ekonom NAB Alan Oster, dilansir
Business Times, Selasa, 11 Juni 2024.
Alan menuturkan ada tanda-tanda peringatan mengenai prospek pertumbuhan namun pada saat yang sama ada alasan untuk sangat waspada terhadap prospek inflasi.
"Kami memperkirakan RBA akan mempertahankan suku bunganya untuk beberapa waktu ke depan saat mereka menghadapi situasi ini. risiko yang kontras.” tegas dia.
RBA pertahankan suku bunga
RBA mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 4,35 persen untuk pertemuan keempat berturut-turut bulan lalu, namun belum memutuskan apa pun yang masuk atau keluar mengenai kebijakan tersebut. Dikatakan bahwa pihaknya mewaspadai risiko kenaikan inflasi.
Pelaku pasar melihat suku bunga bertahan pada tingkat saat ini untuk jangka waktu yang lebih lama, dengan penurunan suku bunga pertama yang belum sepenuhnya diperhitungkan sebelum Juli tahun depan.
Survei NAB menunjukkan tekanan biaya kembali meningkat pada Mei. Pertumbuhan harga eceran triwulanan melonjak menjadi 1,6 persen dari 1,0 persen sebelumnya, sementara kenaikan biaya tenaga kerja dan biaya pembelian juga meningkat menjadi 2,3 persen dan 1,9 persen, dari sebelumnya 1,5 persen dan 1,3 persen.
"Kami telah khawatir selama beberapa waktu jalur inflasi kemungkinan akan terjadi secara bertahap dan tidak merata, dan hasil survei benar-benar memperkuat pesan ini,” kata Oster.