Ekonomi Jakarta Diproyeksi Kinclong hingga Tumbuh 5,6% di Tahun Politik

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Ekonomi Jakarta Diproyeksi Kinclong hingga Tumbuh 5,6% di Tahun Politik

Putri Anisa Yuliani • 6 December 2023 11:55

Jakarta: Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar memprediksi pertumbuhan ekonomi Jakarta masih cukup kuat tahun depan yang mana berbarengan dengan tahun politik.

"Prospek pertumbuhan ekonomi Jakarta pada 2024 tetap optimis, diperkirakan berkisar antara 4,8 persen sampai 5,6 persen," kata Arlyana dalam seminar Outlook Jakarta 2024 di Gedung Heritage BI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Desember 2023.

Diketahui, hingga kuartal III-2023 ekonomi Jakarta tumbuh 4,93 persen (yoy). Sementara di sepanjang tahun lalu, ekonomi daerah yang kini menyandang status sebagai Daerah Khusus Jakarta (DKJ) tersebut tumbuh menjulang hingga 5,25 persen (yoy).

Arlyana menyebut salah satu faktor yang diyakini membuat ekonomi Jakarta tetap kuat tahun depan antara lain membaiknya ekspor sejalan dengan membaiknya ekonomi di negara tujuan ekspor. Selain itu, terdapat prospek lapangan usaha informasi dan komunikasi yang akan tumbuh baik.

"Juga ada potensi peningkatan kualitas internet, aplikasi streaming mobile, data center, 5G, serta data untuk mendukung aktivitas pemilu. Akomodasi dan makanan naik seiring dengan pertumbuhan di sektor MICE (meeting, incentive, conference, exhibition)," jelas Arlyana.

Ia melanjutkan, di sisi kinerja investasi memang akan sedikit tertahan karena investor bersikap 'wait and see' terhadap proses pemilu. Hal ini sejalan dengan historis yang terjadi di Jakarta setiap pemilu.

Selain itu, masih kuatnya pertumbuhan ekonomi Jakarta diprakirakan ditopang oleh intermediasi perbankan yang baik dengan perkiraan penyaluran kredit mencapai 10 sampai 12 persen pada 2024. Inflasi Jakarta di 2024 juga diprakirakan akan terkendali, dengan sasaran inflasi yang semakin rendah, yaitu sebesar 2,5 persen plus minus satu  persen.

"Kondisi ini didukung oleh kondisi cuaca yang lebih kondusif dan penguatan pengendalian volatile food, terutama melalui GNPIP (gerakan nasional pengendalian inflasi pangan)," ungkap dia.

Baca juga: Transformasi Ekonomi Modal Capai Pertumbuhan Ekonomi 6,1%
 

Tiga strategi jaga momentum pertumbuhan


Arlyana membeberkan, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makroekonomi, strategi utama yang diusulkan mencakup tiga hal.

Pertama, penguatan peran Jakarta sebagai kontributor utama perekonomian nasional melalui optimalisasi sektor ekonomi utama dengan pangsa terbesar, dengan fokus pada sektor perdagangan (Hub-Ecommerce), sektor industri pengolahan (otomotif dan kimia), sektor jasa keuangan (digitalisasi dan IFC-Regional), sektor informasi dan komunikasi (data center) dan sektor konstruksi (TOD dan infrastruktur hijau);

Kedua, memperkuat sinergi pengendalian inflasi, terutama melalui penguatan program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam 4K (Ketersediaan pangan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga, dan Komunikasi yang efektif), serta kerjasama lintas daerah.

Ketiga, memperkuat sinergi mendorong ekosistem digital melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) untuk sektor Pemerintah dengan penguatan digitalisasi transaksi Pemda, transportasi, dan bantuan sosial; serta sektor swasta yang menyasar pada sektor ekonomi potensial seperti pariwisata, pendidikan, dan kesehatan..

Kunci sukses dalam hal tersebut adalah sinergi dengan berbagai pihak, inovasi kebijakan yang responsif, dan konsistensi kebijakan sebagai fondasi untuk mencapai stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Arlyana juga menyampaikan tantangan struktural dan siklikal, seperti ketergantungan pada pasokan pangan luar daerah dan volatilitas harga komoditas global, tetap menjadi fokus perhatian.

"Seminar ini menjadi forum penting bagi para pemangku kepentingan untuk saling berbagi pandangan, wawasan, dan upaya kolaboratif guna mendorong Jakarta sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Bank Indonesia berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pihak terkait demi merumuskan solusi yang efektif dalam menghadapi dinamika ekonomi yang terus berkembang," tutup Arlyana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)