Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Annisa Ayu Artanti.
Fetry Wuryasti • 27 November 2023 10:43
Jakarta: Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Luthfy Zain Fuady mengatakan perlambatan ekonomi global juga berdampak pada aktivitas melalui pasar modal selama 2023, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2022 jumlah emiten baru tercatat sebanyak 65 emiten, sedangkan untuk 2023 hingga November telah tercatat sebanyak 70 emiten baru. Nilai emisinya pun meningkat dari Rp33,01 triliun, dan di 2023 hingga November tercatat nilai emisi mencapai Rp52,78 triliun.
Namun secara total di tahun ini, kemungkinan akan terjadi sedikit penurunan, di mana sampai hari ini total nilai emisinya baru mencapai Rp226 triliun termasuk emisi efek bersifat utang dan sukuk serta penambahan modal pemesanan efek terlebih dahulu.
"Nilai tersebut masih di bawah nilai akhir Desember 2022 yang mencapai Rp267 triliun. Mudah-mudahan dalam satu bulan terakhir sebelum akhir tahun kita bisa mencapai tambahan sehingga nilainya lebih dari Rp226 triliun" kata Luthfy pada pembukaan Public Expose Live 2023 Perusahaan Tercatat, Senin, 27 November 2023.
Meski ekonomi global diprediksi oleh beberapa lembaga nasional bakal tumbuh tapi semakin melemah, namun Indonesia masih mampu untuk tumbuh di atas prediksi. Pada kuartal III-2023, ekonomi Indonesia masih tumbuh positif meski ada penurunan dibandingkan dengan kuartal III-2022.
Perekonomian global masih penuh tantangan, dimana pertumbuhan Tiongkok melambat. Padahal Tiongkok merupakan salah satu dari mitra dagang utama Indonesia. Sehingga apa yang terjadi di sana ada, sedikit banyak akan berpengaruh ke Indonesia.
"Tekanan utang negara-negara berkembang, pasar keuangan yang mengalami penyesuaian harga, kemudian juga ada fragmentasi geo-ekonomi yang menghambat kerjasama multilateral," kata Luthfy.
Baca juga: 77 Perusahaan Sudah Listing di BEI Selama Setahun