Bapanas Dorong Pengembangan Pusat Benih Nasional

Ilustrasi. Foto: MI/Atet Dwi Pramadia.

Bapanas Dorong Pengembangan Pusat Benih Nasional

Naufal Zuhdi • 19 September 2024 13:27

Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) saat ini terus berupaya mencapai kebangkitan pangan nasional yang berawal dari inisiasi pembenihan padi yang berkualitas dan diiringi dengan proses lanjutan yang berakhir pada tercapainya hilirisasi pangan yang ideal.

"Kita mau mengembalikan kebangkitan pangan nasional itu dimulai salah satunya dari sektor benih. Jadi benih itu sangat penting. Pak Soeharto itu 1968 sudah menyiapkan pembenihan padi seperti ini. Kita saat ini tinggal melakukan maintenance dan memperbaiki secara konsisten," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat melakukan panen raya padi di lahan PT Sang Hyang Seri (SHS), Subang, Jawa Barat, Kamis, 19 September 2024.

Arief menambahkan, Bapanas bersama ID Food, SHS, Bulog, dan Pupuk Indonesia beserta akademisi dan asosiasi Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI), Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang diikuti private sector merupakan sinergitas pentahelix yang turut terlibat untuk membangun ekosistem pangan yang semakin progresif.

Dalam panen raya ini, Arief menyebut seluruh sektor memperlihatkan perannya yang saling melengkapi kebutuhan dan ketersambungan antarlini.

ID Food dan SHS, sambung Arief, mampu mengoptimalkan aset lahan yang dimilikinya, kemudian pemupukan dibantu Pupuk Indonesia yang menggunakan aplikasi teknologi drone sedangkan untuk proses pemanen didukung oleh CV Sandy Jaya. Setelah panen, ada peran dari Perum Bulog yang siap menyerap untuk memenuhi target penyerapan beras dalam negeri.

"Cita-cita kami sebenarnya ingin mengembalikan SHS jadi pusat benih nasional. Di sini ada 3.200 hektare, sehingga sangat potensial untuk terus dikembangkan. Apabila hulu sudah siap secara baik, kita juga perlu siapkan hilirnya dengan ada yang jadi standby buyer. Kemudian ada penangkar di setiap daerah produksi, itu akan sangat menolong," urai Arief.

Menurut Arief, sisi hulu memiliki tugas menyiapkan benih yang berkualitas untuk menghasilkan produksi yang baik, sedangkan di sisi hilir penyerapan hasil produksi petani menjadi aspek krusial yang harus dipikirkan secara holistik.
 

Baca juga: Program Cadangan Pangan Pemerintah Kunci Tekan Inflasi Pangan
 

Bangkitkan pangan nasional


Selaras dengan Arief, Direktur Utama PT SHS Adhi Cahyono Nugroho dalam kesempatan yang sama mengatakan kerja sama yang dilaksanakan saat ini merupakan piloting yang ke depannya akan terus ditingkatkan.

"Dari piloting ini ke depannya kita akan tingkatkan dan fokus ke perbenihan dan meningkatkan fungsi riset. Kita hidupkan lagi SHS sebagai riset perbenihan yang nantinya akan menjadi pusat perbenihan nasional," ungkap dia.

"Sekarang ini alhamdulilah kita lakukan banyak transformasi, kita 100 persen offtake. 100 persen pengamanan dan bimtek secara reguler. Kita lakukan juga one day payment. Saya kira ini juga akan bagus diterapkan di tempat yang lain,” tambah Adhi

Sementara itu, Guru Besar IPB yang juga merupakan Ketua AB2TI Dwi Andreas Santosa mengungkapkan kesejahteraan petani harus menjadi fokus utama untuk mendorong peningkatan produksi.

"Kalau dilihat saat ini NTPP yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Kebijakan HPP cukup efektif dalam menopang NTPP selama ini. Harapan kami, saya mengimbau bagaimana mempertahankan NTPP. Kalau itu bisa kita lakukan, petani tersenyum, petani happy, kalau petani happy, mereka pasti akan berusaha dengan keras untuk meningkatkan produksi," beber Dwi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal HKTI Sadar Subagyo menyampaikan dengan kebijakan penetapan HPP yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional, hal tersebut ternyata mendorong minat petani untuk terus menanam padi.

"Struktur perhitungan (penetapan HPP) yang disampaikan HKTI saat itu diterima Bapanas. Waktu itu kami tuntut biaya produksi harus dihitung dengan benar dan petani minimal menerima 30 persen. HPP terakhir berikan profit kira-kira 20 persen," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)