Pengungsi Sudan mengumpulkan air di daerah perbatasan. (EPA)
Willy Haryono • 4 May 2024 15:24
Khartoum: Program Pangan Dunia (WFP) telah memberikan peringatan mengenai situasi di Sudan, dengan mengatakan bahwa negara Afrika tersebut berada di ambang “krisis kelaparan terbesar di dunia.”
Leni Kinzli, juru bicara WFP di Sudan, mengatakan pada hari Jumat dalam konferensi pers virtual bahwa badan tersebut “memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk mencegah kelaparan” dan bahwa meningkatnya bentrokan di El Fasher menghambat upaya bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut.
“Satu tahun konflik yang menghancurkan di Sudan telah menciptakan bencana kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengancam akan memicu krisis kelaparan terbesar di dunia,” katanya, mengutip dari laman TRT World pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Ia menambahkan bahwa bantuan pangan benar-benar terbatas di wilayah El Fasher dan Darfur karena “pertempuran dan hambatan birokrasi yang berlangsung tiada akhir.”
Kinzli menyebutkan bahwa mereka berupaya menjangkau 700.000 orang sebelum awal musim hujan, sementara jalan masih dapat digunakan dan mereka memiliki 8.000 ton stok makanan di Chad, namun distribusinya terhambat karena adanya kendala.
Menyoroti kebutuhan mendesak WFP akan akses tanpa hambatan dan jaminan keamanan, ia menekankan bahwa meningkatnya konflik di El Fasher sangat berdampak pada 1,7 juta orang yang sudah menderita kelaparan.
Mengingat sekitar 28 juta orang di Sudan dan Sudan Selatan menghadapi kerawanan pangan, ia meminta komunitas internasional untuk mengambil tindakan.
Kinzli lebih lanjut mengingatkan pihak-pihak di Sudan akan kewajiban mereka untuk mematuhi hukum humaniter internasional.
Tentara Sudan menguasai El Fasher, dan didukung oleh gerakan bersenjata yang menandatangani perjanjian perdamaian Juba dengan pemerintah pada tahun 2020.
Baca juga: 800.000 Warga Sudan Terancam Aksi Kekerasan Antarkomunitas