Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo/Medcom.id/Fachri
Media Indonesia • 1 January 2024 11:38
Solo: "Kami akan urus itu," tegas Calon Presiden (capres) 03, Ganjar Pranowo, dengan mimik serius, Minggu malam, 31 Desember 2023, usai membesuk dua relawan yang menjadi korban penganiayaan belasan oknum TNI anggota Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali.
Menurut gubernur Jateng dua periode ini, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Panglima TNI, Kasad, Pengdam terkait penganiayaan yang dialami sejumlah relawan Ganjar-Mahfud yang terjadi seusai menghadiri kampanye.
"Kalau ada yang melanggar kasihkan ke aparat, dan biar aparat yang harus menangani. Gak cerita main hakim sendiri. Ini cerita rakyat yang harus bisa diingat siapa pun, tidak boleh mengatasnakan apa pun dengan semena mena. Kami akan urus," kata Ganjar, di RSUD Pandan Aran, Boyolali.
Ganjar Pranowo memastikan menanggung biaya perawatan para relawan yang mengalami luka-luka akibat pengeroyokan belasan oknum TNI. Hal itu menjadi penegasannya, saat bersama istri, Siti Atikoh membesuk dua relawan yang masih dalam perawatan intensif di rumah sakit milik Pemkab Boyolali.
Saat besuk, Ganjar mendapatkan cerita dari Slamet Andono, salah satu korban yang sudah sadar, namun menanggung memar parah di bagian wajah dan kepala.
Dari tuturan, korban mengaku ketika dalam perjalanan pulang mengikuti kampanye Ganjar di Boyolali, sampai di lampu merah, didatangi dan dikerubuti sejumlah oknum TNI, lalu dipukuli.
Bahkab korban pun dibawa ke markas asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, kemudian dipukuli lagi oleh sekitar lima orang, di antaranya berseragam.
Korban lain yang dirawat intenaif yakni, Arif Diva Ramandhani, belum bisa diajak bicara karena kondisinya lebih parah. Penganiayaan itu membuat luka di kepala, wajah, dan kaki.
"Iya dari tujuh anak yang mengalami, ada dua yang masih dirawat. Satu saya tidak sempat ngomong karena masih tidur, karena situasinya masih bengkak-bengkak, yang satu sudah bisa diajak bicara," jelas Ganjar.