Sekelompok orang menolak kedatangan penumpang asal Israel di Bandara Makhachkala di Dagestan, Rusia, 29 Oktober 2023. (AP)
Willy Haryono • 30 October 2023 20:23
Makhachkala: Sebanyak 60 orang telah ditangkap kepolisian Rusia usai menyerbu sebuah bandara di Republik Dagestan, sebuah Kaukasus Rusia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Mereka semua datang ke bandara Makhachkala untuk menolak kedatangan penumpang Yahudi yang datang dari Israel.
Puluhan pengunjuk rasa sempat mendobrak pintu dan penghalang di bandara Makhachkala pada hari Minggu. Beberapa dari mereka terlihat menyerbu ke landasan pacu.
Sembilan polisi terluka ketika mencoba menertibkan kerumunan. Kementerian Dalam Negeri Dagestan mengatakan bahwa dua dari sembilan aparat itu kini dirawat di rumah sakit.
Kekerasan di bandara Dagestan mendorong Israel untuk meminta Rusia dalam melindungi warga mereka. Sementara Amerika Serikat (AS) mengutuk keras apa yang terjadi di Dagestan sebagai bentuk "aksi protes anti-Semit."
Website pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan bahwa penerbangan Red Wings dari Tel Aviv telah mendarat di Makhachkala pada pukul 19:00 (1600 GMT) pada hari Minggu.
Outlet media independen Rusia, Sota, mengatakan bahwa itu adalah penerbangan transit yang dijadwalkan lepas landas lagi ke Moskow dua jam setelahnya.
Gubernur Dagestan, Sergei Melikov, berjanji bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dihukum. Sejauh ini, 60 orang yang terlibat dalam penyerbuan telah ditangkap.
"Lebih dari 150 peserta aktif dalam kerusuhan telah diidentifikasi, 60 di antaranya telah ditangkap," kata Kemendagri Dagestan.