Ilustrasi--Warga saat mengantre bantuan air bersih dari Polres Majalengka.
Media Indonesia • 11 October 2023 10:34
Semarang: Kekeringan masih menjadi permasalahan di berbagai daerah di Pantura Jawa Tengah. Daerah juga telah meningkatkan status siaga menjadi darurat kekeringan untuk dapat melakukan penanganan secara lebih baik.
Meskipun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sudah mengguyur di beberapa daerah, namun dampak kekeringan tetap menjadi permasalahan yakni kesulitan air bersih dan lahan pertanian kekurangan air, sehingga beberapa daerah meningkatkn status dari siaga menjadi darurat.
Tercatat daerah di pantura Jawa Tengah telah menetapkan menjadi darurat kekeringan seperti Demak, Grobogan, Blora, Pati kemudian akan menyusul Kabupaten Kudus karena wilayah dilanda kekeringan semakin meluas.
"Kita akan pertimbangkan peningkatan status siaga menjadi darurat, karena jumlah wilayah kekeringan terus bertambah," ujar Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan, Rabu, 11 Oktober 2023.
Dengan peningkatan status menjadi tanggap darurat, demikian Bergas Catursasi Penanggungan, Pemerintah Kabupaten Kudus akan lebih leluasa dalam melakukan penanganan dampak kekeringan, termasuk dalam mengakses beras bantuan untuk masyarakat memanfaatkan cadangan beras pemerintah (CBP).
Pejabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan daerah ini baru saja menetapkan darurat kekeringan karena jumlah desa terlanda terus meningkat hingga kini tercatat 70 desa tersebar di 10 kecamatan yakni Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Gabus, Kayen, Sukolilo, Tambakromo, Tayu dan Batangan.
Menghadapi kekeringan ini, ungkap Henggar Budi Anggoro, Pemkab Pati telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 501 tangki ditambah dari Polres Pati 200 tangki.
"Selain itu kita juga berikan bantuan beras bagi warga terdampak kekeringan, kita siapkan 100 ton beras bagi keluarga yang belum ter-cover bantuan lain," imbuhnya.
Dalam penanganan kekeringan Pemerintah Kabupaten Demak menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) senilai Rp5 miliar, hal ini karena jumlah desa alami kekurangan air bersih terus meningkat.
"Silakan gunakan anggaran BTT karena sesuai dengan peraturan kekeringan termasuk kategori bencana," kata Ketua DPRD Demak Fahrudin Bisri Slamet.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan di tengah kekeringan terjadi saat ini, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih mengguyur beberapa daerah seperti Banjarnegara, Purwodadi, Blora, Ambarawa, Wonosobo dan Temanggung.
Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang Gempita Icky Dzikrillah mengatakan cuaca Jawa Tengah pada pagi-siang umumnya cerah-cerah berawan, sedangkan hujan diperkirakan akan datang pada malam hari, meskipun tetap harus diwaspadai dampak kekeringan yang masih akan berlangsung hingga akhir bulan mendatang.