Kabid P2P Dinkes Sumenep, Achmad Syamsuri. (MGN/Akhmad Khairul Anwar)
5 October 2023 10:21
Sumenep: Sejak musim kemarau, penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, jumlahnya mengalami kenaikan yang signifikan. Para penderitanya mayoritas bayi dan balita dari wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem.
Kabid P2P Dinkes Sumenep, Achmad Syamsuri, menerangkan banyak wilayah di Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur, sulit mendapatkan air bersih, bahkan tergolong dalam kekeringan ekstrem.
Musim kemarau yang terus berlanjut menyebabkan banyak debu beterbangan dan menimbulkan masalah baru, termasuk penyakit ISPA.
"Adanya musim kemarau ini ada peningkatan (kasus ISPA) yang signifikan," ujarnya, Kamis, 5 Oktober 2023.
Menurut dia, sejak musim kemarau atau pada April, penderita penyakit ISPA mengalami mayoritas penderitanya adalah bayi dan balita. Sampai saat ini, penderita ISPA untuk kategori bayi dan balita mencapai 575 kasus.
"Ada beberapa pasien bayi dan balita yang memang kasus-kasusnya enggak berat. Alhamdulillah masih mampu kita tangani," kata dia.
Achmad Syamsuri menambahkan peningkatan penderita ISPA tersebar di 30 Puskesmas dan RSUD Sumenep.
Banyak dari pasien bayi dan balita menderita ISPA cukup parah, akibat lambat penanganan medis. Itu disebabkan saat penderitanya mengalami gejala seperti batuk dan lainnya, orang tua tidak segera memeriksakan ke dokter , karena menganggap hanya penyakit batuk biasa.