Ilustrasi--Siswa mengenakan masker guna meminimalisasi dampak kabut asap akibat karhutla. (MI/Dwi Apriani)
Media Indonesia • 5 October 2023 08:01
Banjarbaru: Kabut asap terus menyelimuti sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan akibat kondisi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masih terjadi.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel memberlakukan kebijakan pembelajaran jarak jauh (sekolah daring) bagi kabupaten/kota terdampak kabut asap.
Pemberlakuan kebijakan pembelajaran jarak jauh ini mulai berlaku, Kamis, 5 Oktober 2023, hingga waktu yang belum ditentukan melihat kondisi tingkat kedaruratan kabut asap.
"Sesuai arahan gubernur maka kami menerbitkan surat edaran tentang pemberlakukan pembelajaran jarak jauh untuk daerah terdampak kabut asap," tutur Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Muhammadun, Kamis.
Kebijakan sekolah daring ini berlaku untuk jenjang SMA dan SMK sederajat sesuai kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel. Kebijakan ini juga mengacu pada kondisi kabut asap yang semakin parah dan berimbas pada memburuknya kualitas udara sejumlah daerah dan meningkatnya serangan ISPA.
Sebelumnya kebijakan pembelajaran jarak jauh juga sudah diterapkan di Kota Banjarmasin untuk jenjang pendidikan PAUD, SD dan SMP. Kebijakan ini berlaku 4-7 Oktober dan dapat diperpanjang sesuai kondisi di lapangan.
Sementara Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar memilih menerapkan kebijakan memundurkan jam belajar lebih siang untuk menghindari kabut asap.
"Kita masih mempelajari dan mempertimbangkan penerapan sekolah daring karena kondisi kabut asapnya beda-beda. Sementara masih kita terapkan memundurkan jam pelajaran," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedi Soetoyo.
Pada bagian lain upaya penanganan darurat karhutla di kawasan lahan gambut ring satu Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru oleh KLHK, dan Satgas Karhutla Kalsel terus berlangsung.