Generasi Milenial Dinilai Lebih Peka terhadap Informasi di Era Digital

Jakarta: Generasi milenial dinilai sebagai generasi yang lebih peka terhadap informasi. Kelompok yang lahir pada 1981 hingga 1996 ini dinilai masih punya kearifan sosial di masa lalu, yang kemudian juga hidup di dunia digital saat ini.

"Dari sekian banyak generasi yang paling lumayan adalah generasi milenial karena mereka masih hidup di dua zaman. Istilahnya mereka masih merasakan zaman ketika memutar kaset, tapi mereka juga sudah merasakan Spotify," kata Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati dalam diskusi di Jakarta Pusat, Senin, 14 Oktober 2024.

Sementara itu, lanjut Devie, generasi Z dan Alpha berada di urutan bawah, kemudian baby boomer dan sebagainya, itu paling rentan. Gen Z yang banyak menggunakan gawai dan internet menjadi generasi yang mudah terkena hoaks.

Sehingga usia senja kakek-kakek dan nenek nenek yang lain rentan terkena hoaks adalah mitos.
 

Baca juga: Beli Rumah, Generasi Sandwich Harus Mengandalkan Tabungan

Jumlah penduduk Indonesia mencapai 278 juta. Mereka yang memiliki gawai mencapai 353 juta dan pengguna internet 185 juta orang. Sehingga, manusia di era setelah mendadak digital ini menjadi manusia paling sibuk.

"Dalam waktu satu menit ada jutaan tweet yang dikirimkan, ada sekian ratus ribu foto yang diunggah, sekitar 6 ribu perintah untuk GPT tahun 2024, artinya super sibuk. Bentuk olah hoaks yang paling sering diterima tulisan 62 persen, gambar 37,5 persen, dan media sosial, 92,40 persen," ujar dia.

Ia menyebut konten negatif menyebar jauh lebih cepat karena menyentuh tombol kemanusiaan yang bisa membangkitkan tingkat kewaspadaan. Padahal, berita bohong menyebabkan ketakutan, kematian, kepanikan, kegagalan, kebingungan, kegagalan, kebodohan, kesedihan, konflik sosial, kesedihan hingga kematian.