Jelang Pilkada Mahulu, Cakada Diingatkan Fokus Jaga Basis Suara

Jakarta: Seluruh tim sukses pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) diingatkan untuk menjaga basis suaranya menjelang pencoblosan pada 27 November 2024. Sebab, dinamika politik masih terus ada dan pola-pola kecurangan rentan terjadi dalam pilkada.

Pengamat politik Udin Rizki mengatakan melihat dari hasil berbagai lembaga survei, cakada yang berpotensi besar memenangkan Pilkada Mahulu ialah Novita Bulan-Artya Fathra, karena memiliki elektabilitas jauh di atas kompetitornya. Namun, hasil ini dinilai bisa berubah saat pencoblosan bila pasangan calon tersebut tidak menjaga basis suaranya hingga di tempat pemungutan suara (TPS).

“Dengan melihat sisa waktu hampir sepekan, keunggulan paslon Novita Bulan di Pilkada Mahulu sulit dikejar, tapi paslon tersebut juga harus tetap waspada dan fokus menjaga basis-basis suara di seluruh TPS,” ujar Udin dalam keterangannya, Jumat, 22 November 2024. 

Menurut dia, bukan tidak mungkin perolehan suara di hari pencoblosan berubah. Semua bergantung pada tim dari masing-masing pasangan calon untuk aktif mengawal suaranya. 

“Dengan minimnya angka DPT di Kabupaten Mahulu menjadi sangat rentan perubahan perolehan suara. Apalagi, ada basis suara yang kecewa di minggu terakhir dan pihak pesaing mampu memanfaatkan hal tersebut,” ujar Udin.
 

Baca Juga:  Bawaslu Kabupaten Malang Ancam Sanksi Berat Paslon Nekat Kampanye di Masa Tenang

Dia pun berharap Pilkada Mahulu dapat berlangsung damai, jujur, dan adil (jurdil). Sehingga, pilkada ini berkualitas dan menghasilkan pemimpin yang amanah.

Berdasarkan hasil survei yan dilakukan Semart Politica, calon bupati dan calon wakil bupati yang memiliki elektabilitas tertinggi ialah Novita Bulan-Artya Fathra dengan 42 persen. Perolehan itu disusul pasangan Mayang Shari Belawan–Stanislaus Liah dengan 34,5 persen dan Yohanes Avun–Yohanes Juan Jenau sebesar 15,3 persen.

Survei ini juga mengungkapkan preferensi calon kepala daerah, sebanyak 84 persen respoden memilih karena faktor sosok. Kemudian, 60,8 persen responden mengharapkan calon pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah utama di Mahulu.

Survei itu dilakukan kepada 440 responden yang diwawncara secara tatap muka menggunakan instrumen kuesioner dalam kurun waktu 1-8 November 2024. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel, yakni multistage random sampling, dengan margin of error kurang lebih 4,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.