Annisa ayu artanti • 25 November 2024 09:56
Sydney:
Dolar AS melemah tipis pada Senin setelah sempat menguat pada perdagangan sebelumnya. Kondisi pelemahan itu dipicu karena investor percaya calon Menteri Keuangan AS yang baru dapat menenangkan pasar obligasi, menekan imbal hasil, dan mengurangi penguatan nilai tukar dolar.
Imbal hasil pada Treasury bertenor 10 tahun turun ke 4,351 persen, dari 4,412 persen pada Jumat malam, karena pilihan Presiden terpilih Donald Trump untuk manajer keuangan, Scott Bessent, disambut baik oleh pasar obligasi sebagai orang yang berpengalaman di Wall Street dan konservatif secara fiskal.
Namun, Bessent juga secara terbuka mendukung dolar yang kuat dan telah mendukung tarif, yang menunjukkan bahwa setiap kemunduran dalam mata uang mungkin akan cepat berlalu.
"Bessent secara terbuka memuji kekuatan dolar setelah berita kemenangan Trump dalam pemilu, jadi saya akui agak bingung dengan anggapan pelemahan dolar disebabkan oleh penunjukannya,” kata Kepala Riset FX di NAB, Ray Attrill.
"Dia adalah seorang elang fiskal yang terkenal, jadi mungkin itu ada hubungannya, tetapi melihat akan membuat kita percaya dalam hal ini," ujar dia.
Ilustrasi. Foto; Freepik
Dolar AS akan mengalami konsolidasi
Dolar kemungkinan besar akan mengalami konsolidasi setelah naik selama delapan minggu berturut-turut untuk ketiga kalinya dalam abad ini dan banyak indikator teknikal yang menunjukkan overbought.
Indeks terakhir turun 0,5 persen pada 106,950, setelah mencapai puncak dua tahun di 108,090 pada Jumat. Dolar merosot 0,4 persen terhadap yen Jepang menjadi 154,18, dan semakin jauh dari puncaknya baru-baru ini di 156,76.
Pada saat yang sama, pasar berjangka juga menurunkan proyeksi suku bunga seperempat poin dari Federal Reserve di Desember menjadi 52 persen, dibandingkan dengan 72 persen sebulan yang lalu.
Pasar saat ini mengimplikasikan pelonggaran ECB sebesar 154 basis poin pada akhir tahun depan, dibandingkan dengan hanya 65 basis poin dari the Fed.
Data penjualan ritel Inggris juga mengecewakan, membuat pasar memperkirakan lebih banyak peluang penurunan suku bunga dari Bank of England..