Hizbullah Tembakkan Lebih dari 50 Roket, Hantam Dataran Tinggi Golan

Asap dari serangan Hizbullah mengepul di Israel utara. (EPA)

Hizbullah Tembakkan Lebih dari 50 Roket, Hantam Dataran Tinggi Golan

Willy Haryono • 21 August 2024 21:23

Beirut: Kelompok Hizbullah asal Lebanon telah meluncurkan lebih dari 50 roket, menghantam sejumlah rumah di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel.

Serangan pada hari Rabu ini, 21 Agustus 2024, terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bertemu tim mediator Mesir dan Qatar untuk mengamankan gencatan senjata dalam perang di Jalur Gaza.

Hamas menyebut proposal terbaru yang diajukan AS justru menjadi "pembalikan" dari apa yang disetujui sebelumnya. Hamas pun menuduh AS telah menyetujui "kondisi baru" dari Israel.

Blinken telah meninggalkan Timur Tengah dan pulang ke AS tanpa ada hasil berarti.

Mengutip dari Gulf Today, Rabu, 21 Agustus 2024, petugas pertolongan darurat di Dataran Tinggi Golan mengaku telah merawat seorang pria berusia 30 tahun yang terluka akibat terkena serpihan logam dalam serangan hari Rabu ini. Satu rumah dilalap api, dan petugas pemadam kebakaran mengatakan mereka mencegah tragedi yang lebih besar dengan menghentikan kebocoran gas.

Hizbullah mengatakan peluncuran 50 roket itu merupakan respons terhadap serangan Israel ke Lebanon pada Selasa malam yang menewaskan satu orang dan melukai 19 lainnya.

Selasa kemarin, Hizbullah meluncurkan lebih dari 200 proyektil ke Israel, setelah Israel menargetkan depot senjata Hizbullah sekitar 80 kilometer dari perbatasan — peningkatan signifikan dalam pertempuran harian.

Israel dan Hizbullah telah saling serang hampir setiap hari selama lebih dari 10 bulan dengan latar belakang perang Israel melawan sekutu Hizbullah, Hamas, di Gaza. Saling serang tersebut telah menewaskan lebih dari 500 orang di Lebanon.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah di tahun 1967, dan kemudian mencaploknya, dengan mengatakan bahwa mereka membutuhkan dataran tinggi yang strategis itu untuk keamanan.

AS adalah satu-satunya negara yang mengakui aneksasi Israel, sementara masyarakat internasional lainnya menganggap Golan sebagai wilayah Suriah.

Baca juga:  9 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Selatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)