PM Israel Benjamin Netanyahu. (AP)
Willy Haryono • 6 November 2023 15:50
Tel Aviv: Pemerintah Israel menentang seruan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam perang melawan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza. Seperti sebelumnya, Israel tidak bersedia menerapkan gencatan senjata sebelum semua orang yang disandera Hamas dibebaskan.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuntut agar lebih dari 240 sandera yang ditangkap Hamas dalam serangan 7 Oktober lalu dikembalikan ke Israel.
"Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kembalinya para sandera. Hal ini harus dihilangkan sepenuhnya dari leksikon," kata Netanyahu kepada jajaran kru di pangkalan angkatan udara Ramon di Israel selatan, menegaskan kembali posisi lama pemerintah.
"Kami mengatakan ini kepada teman-teman kami dan musuh-musuh kami. Kami akan terus melanjutkannya sampai kami mengalahkan mereka. Kami tidak punya alternatif lain," sambungnya, mengutip dari laman Channel News Asia, Senin, 6 November 2023.
Militer Israel telah menggunakan kombinasi pasukan darat, bersama kekuatan udara dan angkatan laut untuk menggempur Gaza. Belakangan, Israel memperdalam serangannya ke jalur pantai yang sempit, dengan tujuan menghancurkan infrastruktur Hamas dan membunuh para pemimpin senior serta sistem komando dan kendalinya.
Pasukan Israel telah menembus jauh ke dalam Gaza, mengelilingi Kota Gaza dan terlibat dalam pertempuran jarak dekat di perkotaan dengan pejuang Hamas, yang akan membuat pemutusan kontak untuk memungkinkan penghentian sementara permusuhan menjadi berisiko dan tidak pasti, kata sumber militer Israel.