Daftar Saham Maskapai Korea Selatan Usai Kecelakaan Jeju Air

Pesawat Jeju Air yang jatuh di Korea Selatan. Foto: Yonhap

Daftar Saham Maskapai Korea Selatan Usai Kecelakaan Jeju Air

Annisa Ayu Artanti • 31 December 2024 17:38

Jakarta: Harga saham maskapai penerbangan Korea Selatan mengalami pergerakan signifikan setelah kecelakaan tragis pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan.
 
Peristiwa ini menewaskan 179 penumpang dari total 181 orang di dalam pesawat. Saham Air Busan menjadi satu-satunya yang menguat, sementara saham maskapai lainnya cenderung melemah.
 
Dikutip dari beberapa sumber, Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216, jenis Boeing 737-800, mengalami kecelakaan saat mendarat.
 
Pesawat tersebut menabrak gundukan beton di ujung landasan pada Minggu pagi, 29 Desember 2024. Tragedi ini memengaruhi harga saham berbagai maskapai di pasar saham Korea Selatan.
 

Performa saham maskapai

 
- Jeju Air (7C): Saham Jeju Air merosot tajam, ditutup pada 7.490 won di pasar KOSPI, turun 8,77 persen dibandingkan hari sebelumnya. Saham ini bahkan sempat menyentuh level terendah sepanjang masa di 6.920 won selama perdagangan.
 
- Air Busan (BX): Di tengah sentimen negatif, saham Air Busan justru melonjak. Maskapai yang mengoperasikan armada Airbus ini mencatat kenaikan 12,33 persen, ditutup di level 2.505 won. Investor tampaknya menilai struktur armada Air Busan yang sepenuhnya menggunakan Airbus sebagai faktor positif.
 
- Korean Air (KE) dan Asiana Airlines (OZ): Saham kedua maskapai utama ini melemah masing-masing sebesar 0,43 persen dan 2,16 persen. Korean Air tercatat berada pada level 10.400 won, sementara Asiana Airlines menutup sesi di 10.400 won.
 
- Jin Air (LJ): Anak perusahaan Korean Air ini juga mencatatkan penurunan sebesar 2,83 persen, dengan harga saham berada di 9.620 won.
 
- T’way Air (TW): Saham T’way Airlines turun 3,23 persen, ditutup pada level 2.400 won. Ini merupakan penurunan yang signifikan di tengah kekhawatiran pasar.
 
Baca juga: 

Pengamat Aviasi Sebut Penyebab Utama Jatuhnya Jeju Air bukan Burung



Pesawat milik Jeju Air. Foto: Avitation Source.
 

Faktor kenaikan saham Air Busan

 
Lonjakan saham Air Busan diyakini dipengaruhi oleh fakta bahwa maskapai ini hanya mengoperasikan pesawat Airbus, termasuk model A321-200.
 
Berbeda dengan Jeju Air, T’way Air, dan Jin Air, yang mayoritas menggunakan armada Boeing 737-800, Air Busan tidak terpengaruh secara langsung oleh kekhawatiran teknis terkait model pesawat tersebut.
 

Konteks kecelakaan dan dampaknya pada industri

 
Penyelidikan terhadap kecelakaan Jeju Air masih berlangsung. Otoritas penerbangan Korea Selatan telah memulai proses analisis perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR). Hasil akhir penyelidikan diperkirakan akan memakan waktu hingga enam bulan.
 
Menurut Choi Woong, analis di Korea Investment & Securities, "Penyelidikan kecelakaan penerbangan biasanya membutuhkan waktu lama. Selama periode ini, kecemasan sosial dapat memengaruhi sentimen pasar saham, terutama pada maskapai penerbangan."
 
Sebagai perbandingan, insiden serupa pada masa lalu juga menunjukkan pola pergerakan saham yang serupa. Pada 2002, kecelakaan China Airlines di Bandara Gimhae dan pada 2013 kecelakaan Asiana Airlines di San Francisco menyebabkan penurunan saham maskapai secara luas sebelum akhirnya pulih.
 

Sentimen pasar dan tantangan ke depan

 
Pasar saham Korea Selatan secara keseluruhan tertekan oleh berita ini. Indeks KOSPI turun 0,43 persen menjadi 2.395,42 pada perdagangan Senin, 30 Desember 2024.
 
Selain dampak kecelakaan, sektor penerbangan juga menghadapi tantangan lain, termasuk ketidakstabilan politik domestik, penurunan permintaan wisata domestik, dan potensi pelemahan nilai tukar won terhadap dolar AS.
 
Pemerintah telah memerintahkan inspeksi keselamatan mendesak terhadap semua maskapai penerbangan untuk memastikan keamanan operasional. Namun, langkah ini dapat menambah ketidakpastian di sektor yang sudah tertekan.
 
Tabel Ringkasan Pergerakan Saham Maskapai Penerbangan Korea Selatan (30 Desember 2024)
 
Maskapai Penerbangan. Kode Saham. Harga Penutupan (Won). Perubahan (%). Keterangan.
 
Air Busan (BX) = 2.505 menguat 12,33  
Jeju Air (7C) = 7.490 melemah 8,77   
Korean Air (KE) = 10.400 melemah 0,43   
Asiana Airlines (OZ) = 10.400 melemah 2,16   
Jin Air (LJ) = 9.620 melemah 2,83   
T’way Air (TW) = 2.400 melemah 3,23   
 
Kecelakaan tragis yang melibatkan Jeju Air telah mengguncang pasar saham sektor penerbangan di Korea Selatan. Meskipun saham Air Busan menguat akibat persepsi positif atas armadanya, maskapai lain menghadapi tekanan jual. Dengan penyelidikan yang masih berlangsung, pasar diharapkan tetap berfluktuasi dalam jangka pendek hingga hasil penyelidikan diumumkan. (Suchika Julian Putri)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)