Pertemuan Menlu Tiongkok Wang Yi dengan Menlu Iran Abbas Araghchi di Beijing. Foto: Xinhua
Fajar Nugraha • 29 December 2024 08:04
Beijing: Menteri Luar Negeri Tiongkok dan Iran menekankan perlunya menangani masalah Palestina dengan menghormati dan memulihkan hak-hak sah rakyat Palestina dan mengakhiri pendudukan.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok setelah pertemuan Menlu Wang Yi dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Beijing, kedua belah pihak menyoroti urgensi gencatan senjata segera, penarikan pasukan penuh, dan bantuan kemanusiaan darurat.
Kedua pemimpin juga membahas situasi Timur Tengah saat ini, sepakat bahwa wilayah tersebut milik rakyatnya dan tidak boleh menjadi "medan pertempuran untuk permainan kekuatan besar" atau korban persaingan geopolitik.
"Masa depan dan takdir negara-negara Timur Tengah harus ditentukan oleh rakyat di wilayah itu sendiri," bunyi pernyataan itu, pernyataan kedua menlu, seperti dikutip Anadolu, Minggu 29 Desember 2024.
"Masyarakat internasional harus menghormati kedaulatan, keamanan, stabilitas, persatuan, dan integritas teritorial mereka,” ungkap pernyataan kedua Menlu.
Ini menandai kunjungan pertama Araghchi ke Tiongkok sejak memangku jabatan sebagai menteri luar negeri Iran.
Pertemuan tersebut juga membahas situasi di Lebanon, dengan kedua belah pihak mendesak penerapan perjanjian gencatan senjata yang efektif, dan menekankan penghormatan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Suriah.
Pembahasan diperluas ke program nuklir Iran, dengan Wang menegaskan kembali dukungan Tiongkok untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui cara politik dan diplomatik. Ia mengkritik sanksi sepihak dan taktik tekanan, serta menganjurkan dialog dan negosiasi untuk dilanjutkan.
“Tiongkok dengan tegas mendukung Iran dalam menjaga hak dan kepentingannya yang sah," pungkas Wang.