Warga Gaza diperintahkan keluar dari Rumah Sakit Kamal Adwan. Foto: Anadolu
Gaza: Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, mereka kehilangan kontak dengan staf di rumah sakit Gaza utara setelah Israel memaksa 350 orang keluar. Ini terjadi setelah tentara Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, fasilitas medis terakhir yang tersisa di Jalur Gaza utara.
Israel membakar sebagian besar bagian dan memerintahkan ratusan orang untuk pergi dalam operasi ini. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Jumat bahwa kontak telah hilang dengan staf di dalam rumah sakit di Beit Lahiya, yang telah dikepung dan ditekan berat oleh pasukan Israel selama berminggu-minggu. Tidak ada informasi tentang nasib pasien yang berada di dalam, tambahnya.
"Pasukan pendudukan sekarang berada di dalam rumah sakit dan mereka membakarnya," kata Munir al-Bursh, direktur kementerian, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu 28 Desember 2024.
Tentara Israel mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa mereka melancarkan serangan ke Rumah Sakit Kamal Adwan, mengklaim tanpa bukti bahwa fasilitas medis tersebut "berfungsi sebagai benteng teroris Hamas di Gaza utara".
Pasukan Israel selama penyerangan mereka di Gaza secara rutin mengepung dan menyerang fasilitas medis –,yang menampung pasien dan keluarga yang mengungsi,– dengan dalih yang sama.
Kebakaran terjadi
Youssef Abu el-Rish, Wakil Menteri Kesehatan Gaza mengatakan, pasukan Israel telah membakar departemen bedah, laboratorium, dan gudang di rumah sakit tersebut.
“Kebakaran kemudian menyebar ke semua bangunan di kompleks medis tersebut,” menurut pernyataan terpisah dari Kementerian Kesehatan daerah kantong tersebut.
Dikatakan bahwa Kamal Adwan “menderita pengepungan yang menyesakkan, karena departemen operasi dan bedah, laboratorium, perawatan, unit ambulans, dan gudang telah terbakar habis”.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa semua generator di fasilitas tersebut telah dihancurkan.
Dikatakan juga, “tentara pendudukan (Israel) secara paksa memindahkan pasien dan yang terluka di bawah ancaman senjata dan laras senapan ke Rumah Sakit Indonesia, yang kekurangan pasokan medis, air, obat-obatan, dan bahkan listrik dan generator.”
Seperti halnya
Rumah Sakit Indonesia dan al-Awda, Kamal Adwan telah berulang kali diserang oleh pasukan Israel, terutama setelah mereka melancarkan serangan darat baru di daerah tersebut lebih dari dua bulan lalu. Wilayah utara, tempat bencana kelaparan mengancam, telah dikepung total dan terputus dari wilayah lainnya di Jalur Gaza sejak saat itu.
Al-Bursh mengatakan tentara Israel telah memerintahkan 350 orang untuk meninggalkan Kamal Adwan ke sekolah terdekat yang menampung keluarga-keluarga yang mengungsi. Mereka termasuk 75 pasien, pendamping mereka, dan 185 staf medis.
Rekaman yang beredar di media lokal menunjukkan asap mengepul dari area Rumah Sakit Kamal Adwan.
Sebagian besar wilayah di sekitar kota-kota utara Jabalia, Beit Hanoon, dan Beit Lahiya telah dibersihkan dari penduduk dan dihancurkan secara sistematis, yang memicu spekulasi bahwa Israel bermaksud untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai zona penyangga tertutup.