Pakar Sebut Gempa Politik Harusnya Terjadi Bila Demokrasi Menyimpang

Pakar hukum ketatanegaraan Refly Harun. (tangkapan layar)

Pakar Sebut Gempa Politik Harusnya Terjadi Bila Demokrasi Menyimpang

Theofilus Ifan Sucipto • 29 October 2023 15:02

Jakarta: Pakar hukum ketatanegaraan Refly Harun mengkritik kondisi terkini demokrasi Indonesia. Masyarakat seyogianya membuat gerakan bila demokrasi kian menyimpang.

"Seharusnya ada gempa politik untuk perubahan tapi tidak terjadi karena lama-lama jadi biasa melihat yang begitu," kata Refly dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk "Pengakuan Hakim Konstitusi Arief Hidayat: Dinasti, Prahara MK, Sampai Revolusi Mental," Minggu, 29 Oktober 2023.

Refly mengatakan masyarakat seharusnya gelisah bila ada hakim atau anggota DPR yang korupsi. Gempa politik dinilai tidak terjadi lantaran praktik rasuah sudah dianggap lumrah.

"Yang tidak biasa itu mencari orang-orang yang tidak bermasalah. Mencari orang bermasalah mudah sekali," papar dia.

Refly menyebut kelompok masyarakat yang lebih tercerahkan dari sisi informasi mesti terus bersuara. Supaya lapisan masyarakat lainnya semakin sadar dan bergerak melawan penyimpangan demokrasi.

"Itulah yang kita rasakan dulu sampai sekarang tidak bisa mengkritik mereka (pemerintah). Begitu dikritik, diadukan ke polisi perbuatan tidak menyenangkan, berita bohong, dan ujaran kebencian," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)