Jepang. Foto: Unsplash.
Tokyo: Aktivitas sektor jasa Jepang berkembang pada laju tercepat dalam tujuh bulan pada Maret 2024. Hal ini didukung oleh permintaan yang kuat khususnya untuk pariwisata inbound.
Indeks manajer pembelian (PMI) au Jibun Bank Service final naik menjadi 54,1 di bulan Maret dari 52,9 di Februari, menandai kenaikan selama 19 bulan berturut-turut, menurut penerbit indeks S&P Global Market Intelligence. Angka tersebut masih berada di atas ambang batas 50,0 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi secara bulanan, namun sedikit di bawah angka awal sebesar 54,9.
"Sekali lagi, pertumbuhan didorong oleh sektor jasa, karena produsen mencatat kontraksi produksi yang lebih lemah namun tetap solid,” kata Ekonom di S&P Global Market Intelligence Usamah Bhatti, dilansir
Channel News Asia, Rabu, 3 April 2024.
Pariwisata
inbound meningkatkan kepercayaan sektor jasa terhadap bisnis baru hingga mencapai ekspansi terkuat sejak Agustus tahun lalu.
Sementara itu, permintaan yang kuat dan jumlah pelanggan mendorong peningkatan aktivitas bisnis pada Maret. Bisnis ekspor baru meningkat selama tiga bulan berturut-turut berkat peningkatan wisatawan mancanegara.
Tingkat kinerja bisnis yang luar biasa pada Maret sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya namun peningkatan tersebut masih mendekati rekor tertinggi. Kepercayaan dunia usaha dalam 12 bulan ke depan juga kuat.
Sektor jasa telah menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi Jepang mengimbangi hambatan dalam sektor manufaktur.
Keyakinan sektor jasa Jepang
Survei tankan Bank of Japan menunjukkan optimisme di sektor jasa Jepang naik ke level tertinggi dalam 33 tahun pada kuartal pertama tahun ini akibat booming pariwisata dan peningkatan keuntungan dari kenaikan harga.
Sementara itu, inflasi harga input merangkak naik pada laju tercepat dalam lima bulan di Maret karena meningkatnya biaya tenaga kerja, bahan bakar dan utilitas.
PMI gabungan, yang menggabungkan angka aktivitas manufaktur dan jasa, naik menjadi 51,7 di bulan Maret dari 50,6 di Februari.